Silahkan 1 menit saudara berdoa dahulu... lalu kerjakan soal dibawah ini melalui kolom komentar. Jangan lupa sertakan nama dan nim!
(Nama_NIM) 1. ... (tulis jawaban saudara)
1. Menurut pandangan Saudara, apa yang menjadi ciri khas dari pemikiran politik Indonesia dan bagaimana pemikiran tersebut berkontribusi pada perkembangan politik negara ini?
2. Analisislah peran ideologi dalam perkembangan politik Indonesia. Bagaimana ideologi-ideologi seperti nasionalisme, Pancasila, dan Islam memengaruhi dinamika politik di Indonesia? Berikan contoh kasus yang relevan.
3. Terdapat berbagai pemikiran politik yang sudah dibahas dalam pertemuan 2-7. Pilih salah satu pemikiran politik untuk menganalisis perkembangan politik Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Jelaskan kesesuaian dan keterbatasan pemikir politik yang saudara pilih dalam konteks Indonesia.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMuhamad Lutfie Bani Pratama_2106016067
BalasHapus1.Ciri khas dari pemikiran politik Indonesia meliputi tradisi jawa, islam, nasionalisme radikal, komunisme, dan sosial demokrasi. Pemikiran politik yang dikembangkan oleh Soekarno, Bung Hatta, dan Tan Malaka menjadi sumbangsih berharga dalam konteks dinamika politik di Indonesia.
Budaya politik di Indonesia juga menjadi ciri khas yang mempengaruhi perkembangan politik negara ini. Budaya politik di Indonesia bisa dilihat dari tindakan atau sikap warga negara dalam merespon struktur serta aktivitas politis dalam sebuah wilayah. Beberapa ciri budaya politik di Indonesia meliputi:
* Partisipan: Masyarakat Indonesia yang aktif dalam membuka suara setiap ada aktivitas politik
* Parokial: Kurangnya partisipasi warga negara terhadap kegiatan bidang politik
* Penilaian: Rakyat Indonesia tidak begitu saja menerima situasi yang ada, tapi secara sadar memberikan penilaian terhadap masalah terkait politik
2. Ideologi memiliki peran penting dalam perkembangan politik Indonesia. Beberapa ideologi yang memengaruhi dinamika politik di Indonesia meliputi:
a. Nasionalisme: Nasionalisme menjadi salah satu ideologi yang memengaruhi dinamika politik di Indonesia. Pancasila, sebagai ideologi negara Indonesia, memiliki unsur nasionalisme yang kuat. Nasionalisme juga memengaruhi gerakan-gerakan politik seperti Gerakan 30 September (G30S) dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
b. Pancasila: Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki pengaruh yang besar dalam dinamika politik di Indonesia. Pancasila menjadi dasar negara dan menjadi acuan dalam pembuatan kebijakan negara. Pancasila juga menjadi alat untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam.
c. Islam: Islam juga memiliki pengaruh yang besar dalam dinamika politik di Indonesia. Meskipun mayoritas masyarakat Indonesia menganut Islam moderat, namun ada juga kelompok-kelompok yang menganut Islam radikal yang mempengaruhi dinamika politik di Indonesia. Kelompok-kelompok ini seringkali menentang Pancasila dan menginginkan penerapan syariah Islam di Indonesia.
Contoh kasus yang relevan adalah terkait dengan peran Islam dalam dinamika politik di Indonesia. Pada Pemilihan Presiden 2019, isu agama menjadi salah satu isu yang memengaruhi hasil pemilihan. Terdapat tuduhan bahwa salah satu kandidat, Joko Widodo, tidak cukup Islam dan dituduh mendukung paham komunisme. Tuduhan ini kemudian memicu aksi-aksi massa yang menentang Joko Widodo dan memperkuat isu agama dalam dinamika politik di Indonesia.
3. Mohammad Hatta merupakan salah satu founding fathers bangsa Indonesia yang memiliki pemikiran yang kuat tentang demokrasi, nasionalisme, dan ekonomi politik. Pemikiran politik Mohammad Hatta sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini, terutama dalam konteks demokrasi, nasionalisme, dan hak asasi manusia. Pemikiran Mohammad Hatta tentang demokrasi ekonomi sangat sesuai dengan kondisi Indonesia yang masih menghadapi masalah kesenjangan ekonomi yang besar.
sedangkan keterbatasannya Pemikiran Mohammad Hatta tentang demokrasi politik tidak memiliki ciri khas yang khusus untuk Indonesia. Mohammad Hatta memiliki pandangan yang kurang mendukung partai tunggal dan lebih mendukung partai-partai politik yang pluralis. Namun, pada masa itu, partai-partai politik di Indonesia masih belum terlalu kuat dan hanya diwakili oleh satu partai politik, yaitu Partai Nasional Indonesia. Pemikiran Mohammad Hatta tentang demokrasi ekonomi memiliki keterbatasan dalam implementasinya karena masih banyaknya kepentingan kelompok-kelompok elit yang menguasai perekonomian Indonesia.
Dalam kesimpulannya, pemikiran politik Mohammad Hatta memiliki kesesuaian yang kuat dengan kondisi Indonesia saat ini, terutama dalam konteks demokrasi, nasionalisme, dan ekonomi politik. Namun, pemikiran politik Mohammad Hatta juga memiliki keterbatasan dalam implementasinya karena beberapa faktor seperti kurangnya partai politik yang kuat pada masa itu dan masih banyaknya kepentingan kelompok elit yang menguasai perekonomian Indonesia.
Sherley Aurora P (2106016058)
BalasHapus1. menurut saya pemikiran politik Indonesia ditandai oleh Pancasila sebagai dasar negara, Bhinneka Tunggal Ika yang menghormati keragaman, nasionalisme kuat, demokrasi, dan budaya musyawarah. Pancasila menjadi landasan filosofis, Bhinneka Tunggal Ika mempromosikan pluralisme, nasionalisme serta menjaga persatuan Indonesia, demokrasi memungkinkan partisipasi publik, dan budaya musyawarah mendorong penyelesaian konflik damai. Konsep-konsep ini telah berkontribusi pada perkembangan politik di Indonesia, bahkan membentuk sistem politik dan pemerintahan, meskipun tantangan-tantangan dalam implementasinya masih ada seperti intoleransi, politik identitas, dll.
2. menurut saya Ideologi, seperti nasionalisme, Pancasila, dan Islam, memainkan peran utama dalam perkembangan politik Indonesia. Nasionalisme memperkuat persatuan dalam keragaman, Pancasila menjadi dasar sistem politik, mengedepankan nilai pluralisme, dan demokrasi. Sementara agama Islam memiliki pengaruh signifikan dalam politik, meskipun Indonesia adalah negara sekuler. Dinamika politik sering dipengaruhi oleh interaksi dan konflik antara ideologi-ideologi ini, serta bagaimana pemimpin dan partai politik mengadaptasinya sesuai dengan kepentingan politik mereka, menciptakan ketegangan dalam politik Indonesia.
contohnya: Partai politik sering mengambil posisi yang berbeda dalam hal nilai-nilai ini untuk mendapatkan dukungan pemilih. Misalnya, beberapa partai mungkin menekankan pada nilai-nilai Islam untuk mendapatkan dukungan dari pemilih Muslim yang konservatif, sementara yang lain mungkin mengedepankan Pancasila dan semangat nasionalisme untuk menarik pemilih yang lebih sekuler atau beragama lainnya. Ini menciptakan persaingan yang kompleks dalam politik Indonesia, dengan berbagai partai dan pemimpin yang menginterpretasikan dan menggabungkan ideologi-ideologi ini sesuai dengan kepentingan mereka.
3.Pemikiran politik Tan Malaka, yang mendukung perjuangan kelas pekerja dan terpengaruh oleh ideologi sosialis dan komunis, memiliki dampak yang signifikan dalam perkembangan politik Indonesia. Selama era kemerdekaan, Tan Malaka memainkan peran penting dalam menyatukan berbagai kelompok pergerakan kemerdekaan. Namun, setelah itu, terutama selama Orde Baru, pemikirannya dan pengaruh komunisme ditekan dengan keras oleh pemerintah. Pasca-Reformasi 1998, pemikiran politik Tan Malaka mulai muncul kembali dalam perdebatan politik, terutama sehubungan dengan isu-isu sosial dan ketidaksetaraan ekonomi. Meskipun tidak mendominasi, pemikiran ini masih memengaruhi diskusi tentang ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia, menunjukkan warisan yang bertahan lama dalam sejarah politik negara ini.
Nama : Ricky Wicaksono
BalasHapusNim : 2106016065
1. Ciri khas pemikiran politik Indonesia adalah mencerminkan nilai demokrasi, nilai nasionalismenya. Dapat dikatakan bahwa dalam sejarahnya pemikiran politik Indonesia dikenal karena perjuangan melawan kolonialisme, yang kemudiam membentuk landasan semangat kemerdekaan dan kedaulatan negara indonesia. Dan yang menjadi ciri khas yaitu penggabungan nilai tradisional dengan prinsip modern pada saat ini.
Dalam kontribusinya pemikiran politik pada perkembangan negara ini ads beberapa cara yaitu :
1. Pemeliharaan kedaulatan dan kemerdekaan
2. Demokrasi dan pluralisme
3. Pemikiran ekonomi
4. Pemikiran HAM
Melalui pemikiran tersebut Indonesia mengalami perkembangan politik yang positif dalam kemajuan sosial
2. Dalam ketiga ideologi tersebut yaitu Nasionalisme, Pancasila, Islam memberikan dampak yang signifikan dengan mempengaruhi kebijakan, pemilihan umum, hubungan antar kelompok masyarakat. Dan ada juga contoh beberapa kasus yang relevan :
1. Nasionalisme : Penegakan hak-hak negara terkait sumber daya alam dan perbatasan wilayah laut.
2. Pancasila : Sebagai landasan negara, bahwa jika ada penyalahgunaan atau pelanggaran yang tidak sesuai nilai pancasila akan dapat hukuman
3. Islam : Peran partai politik islam dalam parlemen yanh berjuang untuk kebijakan berbasis nilai islam.
3. Beberapa aspek pemikiran Soekarno yang memberikan kontribusi pada perkembangan politik negara ini dalam dekade terakhir :
1. Jiwa Nasionalisme dan Kemerdekaan
2. Ekonomi berdikari
3. Nasionalisme ekonomi
4. Politik luar negeri yang bebas aktif
Pemikiran politik Soekarno ini memiliki banyak kritik dan kontroversi sehingga kebijakan dan pendekatannya terutama dengan hal sentralisasi kekuasaan menghadapi tantangan dalam jangka panjang. Pemikiran politik soekarno ini menjadi warisan politik Indonesia, dengan adanya nilai-nilai kebijakan politik tersebut masih banyak digunakan dan diadopsi oleh pemerintah Indonesia dalam beberapa dekade terakhir ini.
NAMA:DIMAS AWALUDIN
BalasHapusNIM:2106016056
1.)Pemikiran politik Indonesia memiliki ciri khas yaitu memiliki idiologi sendiri yaitu ideologi sebagai landasan orang ber negara,pemikiran politik Indonesia yang pluralisme karena di dorong dari banyaknya ke beragaman budaya,suku dan agama,pemikiran politik Indonesia yang nasionalisme ,pemikiran politik Indonesia yang demokrasi yang di dorong dari multi partai dan partisipasi publik.
Kontribusi dari pemikiran politik pada perkembangan politik Indonesia yaitu:
1.proklamasi adalah sebuah wujud dari pemikiran politik untuk menciptakan negara yang merdeka
2.pancasila sebagai adopsi dari pemikiran politik yang di jadikan ideologi negara
3.proses demokratisasi disitu pemikiran politik sangat berperan penting
4.sesuai ciri khas nya pemikiran politik Indonesia yang pluralisme disitu bisa menyatukan keberagaman yang ada.
2.)Ideologi memiliki peran dalam perkembangan politik Indonesia. Berikut adalah beberapa peran utama ideologi dalam
konteks politik Indonesia:
a.pancasila adalah suatu dasar negara dan ideologi negara dengan itu bisa membuat struktur politik dan identitas negara .
b.idiologi juga bisa sebagai pengatur kestabilan politik
c.ideologi juga berperan sebagai pedoman pembangunan nasional dari segi ekonomi maupun sosial.
Ideologi Nasionalis:
Pengaruh dalam Perjuangan Kemerdekaan: Ideologi nasionalis berperan kunci dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Semangat nasionalisme mendorong rakyat Indonesia untuk bersatu dan melawan penjajahan.
Identitas Politik: Nasionalisme masih menjadi aspek penting dalam politik Indonesia. Partai politik dan pemimpin sering menggunakan retorika nasionalis untuk membangun dukungan politik.
Perlindungan Kepentingan Nasional: Ideologi nasionalis juga dapat memengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia, dengan fokus pada perlindungan kepentingan nasional dan kedaulatan negara.
Pancasila:
Dasar Negara: Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia. Ini memengaruhi pembuatan undang-undang dan kebijakan pemerintah yang harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kerukunan dan Toleransi: Salah satu prinsip Pancasila adalah "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," yang mendorong kerukunan antaragama dan antarsuku di Indonesia. Prinsip ini memengaruhi politik yang mengedepankan toleransi dan pluralisme.
Hubungan Agama dan Negara: Pancasila mengamanatkan "Ketuhanan Yang Maha Esa," yang mengizinkan berbagai agama di Indonesia. Ini memengaruhi hubungan antara agama dan negara, serta pembentukan kebijakan yang menghormati kebebasan beragama.
Agama:
Partai Berbasis Agama: Beberapa partai politik di Indonesia berbasis agama, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai-partai ini memengaruhi politik dengan mengusung platform berdasarkan prinsip agama Islam.
Pemilihan Umum: Agama sering memainkan peran dalam pemilihan umum, dengan kandidat yang mempromosikan diri mereka sebagai calon yang taat agama atau dengan agenda yang bersinggungan dengan nilai-nilai agama tertentu.
Isu-isu Agama: Isu-isu agama seperti hak minoritas agama, kebebasan beragama, dan isu-isu moral sering menjadi topik yang memengaruhi politik di Indonesia.
Contoh:
Partai-Partai Berbasis Agama: Partai-partai politik seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah contoh partai berbasis agama Islam yang aktif dalam politik Indonesia. Mereka mengusung platform politik berdasarkan prinsip-prinsip agama Islam dan berupaya mempengaruhi kebijakan negara.
Nanda Ayu Listyaningrum – 2106016039
BalasHapus1. Menurut saya, ciri khas dari pemikiran politik Indonesia terletak pada pluralisme ideologi dan keberagaman politik yang ada di negara ini. Meskipun ada perbedaan pandangan politik di masyarakat, Indonesia tetap mampu menjaga stabilitas politiknya. Kontribusi pemikiran politik Indonesia terlihat dalam pembentukan Pancasila sebagai dasar negara, yang mengakomodasi nilai-nilai kebhinekaan, demokrasi, kesejahteraan, dan keadilan sosial. Pemikiran ini juga memengaruhi perkembangan sistem politik Indonesia yang pada akhirnya menghasilkan demokrasi terpimpin, pusat kekuasaan yang dipilih secara demokratis, dan kebebasan berpendapat.
2. Menurut pendapat saya, Ideologi-ideologi seperti nasionalisme, Pancasila dan Islam memiliki peran yang signifikan dalam politik Indonesia. Nasionalisme menjadi dasar dalam mempersatukan bangsa Indonesia dan menjaga keutuhan negara, terutama selama periode perjuangan kemerdekaan. Pancasila sebagai ideologi negara memberikan landasan dan nilai-nilai yang mencerminkan falsafah bangsa Indonesia, seperti gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi. Dalam konteks Islam, ideologi ini mempengaruhi dinamika politik di Indonesia terutama pada pemilihan umum, di mana partai-partai berbasis Islam memiliki peran yang signifikan. Contoh kasus yang relevan adalah pemilihan presiden pada tahun 2014 di mana terjadi perdebatan antara kandidat yang mewakili Islam dan yang mewakili Nasionalisme. Namun, meskipun ideologi-ideologi ini memengaruhi dinamika politik, penting untuk mencapai keseimbangan yang tepat agar keberagaman ideologi tidak mengganggu stabilitas politik dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan keadilan.
3. Pemikiran Sutan Syahir didalam menganalisis perkembangan politik dalam beberapa dekade terakhir, pemikiran politiknya mencerminkan kesesuaian dan keterbatasan politik dalam konteks Indonesia. Kesesuaian pemikiran politik Sutan Syahir terletak pada pemahamannya tentang dinamika politik di Indonesia. Ia memperhatikan pentingnya membangun partisipasi politik yang inklusif dan berkelanjutan dalam masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas politik, harmoni sosial, dan menghormati pluralitas dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, Sutan Syahir juga mengakui pentingnya reformasi demokrasi dan penguatan lembaga-lembaga demokratis untuk mengurangi korupsi, memperkuat pengawasan terhadap kekuasaan politik, dan meningkatkan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan politik. Pemikirannya yang berorientasi pada transformasi politik dan pemberdayaan rakyat sangat relevan dalam menghadapi tantangan politik yang berkembang di Indonesia.
Namun, pemikiran politik Sutan Syahir juga memiliki keterbatasan dalam konteks politik Indonesia. Pertama, ia mungkin kurang memperhatikan dinamika sosial, budaya, dan ekonomi yang dapat mempengaruhi perkembangan politik. Perubahan sosial dan ekonomi yang signifikan dapat memberikan dampak yang besar pada stabilitas politik. Kedua, dalam mengadvokasi partisipasi politik inklusif, Sutan Syahir mungkin memiliki keterbatasan dalam memahami kendala-kendala praktis dan politik dalam memastikan semua kelompok masyarakat memiliki akses yang merata dan adil terhadap partisipasi politik. Masalah seperti kesenjangan sosial, ketimpangan ekonomi, dan diskriminasi terhadap beberapa kelompok masyarakat mungkin tidak secara memadai diperhitungkan dalam pemikirannya. Ketiga, pemikiran politik Sutan Syahir mungkin kurang menggambarkan nuansa politik yang kompleks dan dinamis dalam konteks Indonesia yang heterogen, dengan keberagaman budaya dan sosial yang mendalam. Setiap daerah dan kelompok masyarakat mungkin memiliki dinamika politik yang berbeda-beda, sehingga ada perlunya perspektif yang lebih spesifik dan lokal dalam menganalisis perkembangan politik di Indonesia.
Shofia Annisa Firdaus_2106016042
BalasHapus1. Ciri ciri khas dari pemikiran politik di Indonesia : Pluralisme, Pembangunan konsensus, Gotong Royong, serta Pancasila. Hal ini didasarkan pada lima prinsip: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang berpedoman pada Hikmah Hikmah dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pemikiran politik Indonesia telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan politik negara dalam beberapa cara. Pertama, telah membantu mempromosikan pluralisme dan toleransi dalam masyarakat Indonesia. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas dan persatuan di negara yang majemuk seperti Indonesia. Kedua, pemikiran politik Indonesia menekankan pentingnya membangun konsensus dan musyawarah. Dimana telah membantu mendorong demokrasi dan partisipasi dalam proses politik. Ketiga, pemikiran politik Indonesia sangat menekankan keadilan sosial dan pembangunan ekonomi. Dimana telah membantu meningkatkan taraf hidup jutaan masyarakat Indonesia dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negara. Contoh dari kontribusi pemikiran politik di Indonesia seperti Komitmen terhadap keadilan sosial dan pembangunan ekonomi telah membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup jutaan masyarakat Indonesia, dan lainnya.
2. Ideologi memainkan peran penting dalam perkembangan politik Indonesia. Nasionalisme, Pancasila, dan Islam adalah tiga ideologi paling berpengaruh di Indonesia. Ideologi-ideologi ini telah membentuk lanskap politik negara dan terus mempengaruhi dinamika politik saat ini. Nasionalisme : Ideologi ini memainkan peran kunci dalam gerakan kemerdekaan Indonesia. Kaum nasionalis Indonesia berjuang untuk membebaskan negaranya dari kekuasaan kolonial Belanda. Setelah kemerdekaan, nasionalisme terus menjadi kekuatan penting dalam politik Indonesia. Pancasila : Pancasila dimaksudkan sebagai ideologi pemersatu yang melampaui perbedaan agama, suku, dan daerah. Islam : Partai politik Islam telah memainkan peran penting dalam politik Indonesia sejak kemerdekaan. Islam juga mempengaruhi perkembangan hukum dan kebijakan publik Indonesia.
Contoh kasus nya : Peran ideologi dalam politik Indonesia dapat dilihat pada kasus pemilihan presiden Indonesia tahun 2004. Pemilu ini diikuti oleh dua calon utama: Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Sukarnoputri. SBY merupakan purnawirawan jenderal yang didukung militer dan partai nasionalis. Megawati adalah putri presiden pertama Indonesia, Sukarno, dan didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), sebuah partai nasionalis sekuler. Pemilu dipandang sebagai kontes antara nasionalisme dan Islam. SBY dipandang sebagai calon yang nasionalis, sedangkan Megawati dipandang sebagai calon yang lebih terbuka terhadap pengaruh Islam. Pemilu ini juga dipandang sebagai ujian popularitas Pancasila, ideologi negara. Pada akhirnya, SBY memenangkan pemilu. Hal ini dipandang sebagai kemenangan nasionalisme dan penolakan terhadap ekstremisme Islam. Namun pemilu ini juga menunjukkan bahwa Islam tetap menjadi kekuatan yang kuat dalam politik Indonesia.
NAMA:DIMAS AWALUDIN
BalasHapusNIM:2106016056
3.)Pemikiran Muh Hatta dengan dia sebagai seorang ekonom membuat ekonomi mandiri dengan itu telah mempengaruhi kebijakan perekonomian di negara Indonesia.pemikiran Muh Hatta tidak hanya itu pemikiran beliau ada juga dari segi demokrasi dan keadilan rakyat membuat gagasan pro-rakyat yang membuat kepetingan rakyat tersampaikan .pemikiran beliau ada juga nasionalismenya karena beliau adalah salah satu pembangun bangsa di Indonesia ini.
Shofia Annisa Firdaus _2106016042
BalasHapus3. Pemikiran politik Budi Utomo. Pemikiran politik Budi Utomo didasarkan pada prinsip-prinsip persatuan Indonesia, Pendidikan, serta pembangunan ekonomi. Pemikiran politik Budi Utomo memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan politik Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Penekanan organisasi pada persatuan, pendidikan, dan pembangunan ekonomi telah tercermin dalam kebijakan dan program pemerintah Indonesia.Misalnya, pemerintah Indonesia telah melaksanakan sejumlah program untuk memajukan persatuan bangsa, seperti ideologi Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Pemerintah juga telah melakukan investasi besar-besaran di bidang pendidikan, dan angka melek huruf di Indonesia telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Selain itu, pemerintah telah melaksanakan sejumlah program pembangunan ekonomi, seperti program pembangunan berkelanjutan. Secara keseluruhan, pemikiran politik Budi Utomo memberikan dampak positif terhadap perkembangan politik Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Penekanan organisasi ini pada persatuan, pendidikan, dan pembangunan ekonomi telah membantu mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan setara di Indonesia. Ada juga beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia dalam hal pembangunan politik. Salah satu tantangannya adalah negara ini masih bergulat dengan warisan kolonialisme. Tantangan lainnya adalah Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan beragam suku, agama, dan budaya. Keberagaman ini terkadang dapat menimbulkan konflik dan ketidakstabilan. Meskipun terdapat tantangan-tantangan ini, Indonesia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam hal pembangunan politik dalam beberapa dekade terakhir. Pemikiran politik Budi Utomo turut berperan penting dalam kemajuan tersebut.
Muhammad Rizky Raihan
BalasHapus2106016038
1. Pemikiran politik Indonesia memiliki beberapa ciri khas yang berkontribusi pada perkembangan politik negara ini:
• Nasionalisme Radikal : Pemikiran ini muncul pada awal abad ke-20, di mana sekelompok kecil pelajar dan cendekiawan menganggap masyarakat Indonesia saat itu sebagai masyarakat terbelakang dan mereka sebagai pemimpin masa depan.
• Tradisionalisme Jawa : Pemikiran ini juga mewarnai politik Indonesia, dengan penganut tradisi-tradisi Jawa yang memiliki pengaruh kuat dalam kehidupan politik
• Islam : Agama Islam juga memainkan peran penting dalam pengambilan kebijakan politik di Indonesia
• Sosialisme Demokratis : Pemikiran ini muncul sebagai salah satu aliran politik yang berpengaruh di Indonesia
• Kedaulatan Rakyat : Sejak berakhirnya Orde Baru pada tahun 1998, Indonesia ditandai oleh kedaulatan rakyat yang termanifestasi dalam pemilihan parlemen dan presiden setiap lima tahun Penyelenggaraan pemilu merupakan ciri dari dilaksanakannya prinsip demokrasi di Indonesia
• Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme : Meskipun Indonesia telah mengalami reformasi politik, negara ini masih menghadapi masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta politik uang Hal ini menjadi tantangan dalam perkembangan politik negara ini.
2. Nasionalisme adalah ideologi yang menekankan pentingnya bangsa dan rakyatnya. Di Indonesia, nasionalisme memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan negara dari pemerintahan kolonial. Setelah kemerdekaan, nasionalisme terus membentuk politik negara, dengan para pemimpin seperti Sukarno dan Suharto yang mempromosikan rasa identitas nasional yang kuat.
• Pancasila: Pancasila adalah ideologi resmi Indonesia, dan menekankan pentingnya keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan. Pancasila telah memainkan peran penting dalam membentuk politik Indonesia, dan partai politik diharuskan untuk mematuhi prinsip-prinsipnya.
• Islam: Islam adalah agama dominan di Indonesia dan memainkan peran penting dalam membentuk politik negara. Partai-partai politik Islam telah aktif di Indonesia sejak kemerdekaan negara ini, dan mereka mencapai tingkat keberhasilan yang berbeda-beda.
Salah satu kasus yang relevan adalah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, dimana Partai Komunis Indonesia (PKI) berupaya menggulingkan pemerintah dan mengganti Pancasila dengan komunisme sebagai ideologi negara. Insiden tersebut berujung pada pemberantasan komunisme dan berdirinya rezim Orde Baru Suharto, yang mengusung Pancasila sebagai ideologi resmi negara. Kasus lain yang relevan adalah bangkitnya kelompok Islam konservatif di Indonesia, yang menyebabkan meningkatnya ketegangan antar kelompok agama yang berbeda di negara ini
3. Pemikiran politik Soekarno bersama Bung Hatta dan Tan Malaka telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dinamika politik di Indonesia saat ini Pemikiran politik Soekarno menekankan pada konsep gotong royong dan kemandirian, sedangkan Bung Hatta memandang filosofi kebersamaan tercermin dalam bentuk koperasi. Pemikiran politik Soekarno yang paling berpengaruh dalam politik Indonesia adalah konsep Nasakom (nasionalisme, agama, dan komunisme) yang merupakan ciri demokrasi terpimpin. Namun kesesuaian dan keterbatasan pemikiran politik Soekarno dengan konteks perkembangan politik Indonesia beberapa dekade terakhir masih bisa diperdebatkan.
Terlepas dari keterbatasan tersebut, pemikiran politik Soekarno telah mempengaruhi perkembangan budaya politik Indonesia, termasuk diadopsinya demokrasi sebagai sistem politik Indonesia. Konsep gotong royong juga telah menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia dan tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, seperti kerja kemasyarakatan dan penanggulangan bencana.
l
1. Banyak sekali para ahli tentunya yang mengeluarkan pendapatnya tentang pemikiran politik di Indonesia yang tentunya berbeda dan beragam, setiap individu pastinya memiliki pemikiran yang bervariasi. Tetapi di Indonesia sendiri pemikiran politik memiliki ciri khas karena dilihat dari segi keanekaragaman dan multikulturalisme sehingga para ahli pun melihat pandangan tersebut dengan dasar ciri khas yang ada di Indonesia, ciri khas tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek seperti :
BalasHapus- Pancasila sebagai dasar negara
- Bhineka Tunggal ika
- Islam sebagai komponen penting
- Regionalisme
Ciri khas di atas ini yang menjadikan pemikiran politik di Indonesia pun berbeda dengan pemikiran politik di negara lain. selain itu juga perbedaan antara demokrasi Pancasila dan liberalisasi politik di negara lain menjadikan ciri khas pemikiran politik di Indonesia, beberapa pemikiran politik Indonesia juga masih ada yang relevan dalam kehidupan politik saat ini, contohnya tradisi jawa, Islam, Nasionalisme radikal, komunisme, dan sosial demokrasi. Tentunya dari beberapa ciri khas tersebut pemikiran politik sendiri memiliki kontribusi terhadap Pembangunan politik dan dapat dilihat dari beberapa aspek. Salah satu aspek tersebut adalah hubungan antara pendiri kapitalis dan pengembangan kekuatan negara di Indonesia. Pemikiran politik juga memberikan kontribusi dalam mendorong dan menciptakan transisi kekuatan akibat kegagalan konsolidasi dari beberapa kelompok kepentingan. Pemikiran politik Indonesia juga menekankan pentingnya partisipasi Masyarakat dalam kegiatan politik sebagai salah satu kunci dalam pembangunan politik. Dengan adanya pemikiran politik juga memberikan kontribusi bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia, karena menekankan bahwa kebangsaan dalam persatuan sangat penting. Dalam pemikiran politik juga menekankan bahwa pentingnya keadilan, persamaan, musyawarah, kebebasan dan kesejahteraan dalam kehidupan politik. Banyaknya kontribusi pemikiran politik Indonesia ini diharapkan dapat membuka pemikiran Masyarakat juga bahwa pentingnya partisipasi dan kesadaran diri akan hal politik sangat dibutuhkan.
3. Pemikiran politik Bung Hatta, salah satu konsep pemikiran politik yang sangat terkenal dari Bung Hatta adalah keyakinannya bahwa kemakmuran dan demokrasi harus menjadi target utama yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia. Bung Hatta sangat menekankan pentingnya penyatuan seluruh bangsa yang bebas dari berbagai bentuk penjajahan, yang akan menjadi dasar untuk menciptakan kemakmuran dan demokrasi sebagai fondasi dasar suatu negara yang adil dan merdeka. Bung Hatta juga mengembangkan pemikiran politik yang berkaitan dengan konsep kebersamaan sosialis. Pandangan ini sejalan dengan keyakinannya bahwa dalam ranah politik dan ekonomi suatu negara, kekuasaan seharusnya ditempatkan di tangan rakyat. Ini berarti bahwa kerja sama dan kolaborasi merupakan kunci untuk menggerakkan kemajuan suatu negara. Beliau mendorong sistem demokrasi dengan penekanan pada partisipasi aktif rakyat dalam pengambilan keputusan politik dan pemerintahan yang inklusif. Prinsip keadilan sosial dalam pembangunan negara serta dukungannya terhadap ekonomi yang berdiri sendiri dengan kepemilikan bersama atas sumber daya alam dan produksi juga mencirikan pandangannya. Idenya tentang demokrasi sosial menekankan pentingnya demokrasi ekonomi dan keadilan sosial. Dalam lanskap politik saat ini, demokrasi masih merupakan aspek penting dalam politik Indonesia, dan gagasan Hatta tentang demokrasi dapat memberikan wawasan tentang cara memperkuat institusi dan praktik demokrasi. Selain itu juga Bung Hatta memaparkan salah satu aspek penting dari pemikiran politik yaitu negara federal. Negara federal, seperti yang digambarkan oleh Bung Hatta, adalah gagasan yang melibatkan pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah-daerah otonom dalam satu negara. Ini adalah elemen kunci dalam ideologinya yang mencerminkan kompleksitas dan keragaman budaya, suku, agama, dan wilayah yang ada di Indonesia. Tentunya saat ini pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah itu masih digunakan sampai sekarang sehingga daerah-daerah sekarang memiliki otonom dan juga kewajiban maupun kewenangan khusus. Bung Hatta juga pendukung kuat nasionalisme Indonesia dan percaya akan pentingnya melestarikan identitas budaya dan kedaulatan negara. Pemikirannya tentang nasionalisme menekankan pentingnya persatuan dan solidaritas di antara masyarakat Indonesia. Dalam lanskap politik saat ini, nasionalisme masih menjadi kekuatan penting dalam politik Indonesia, dan gagasan Hatta tentang nasionalisme dapat memberikan wawasan tentang cara meningkatkan persatuan dan identitas nasional. Bung Hatta juga meyakini pentingnya keadilan dan kesetaraan sosial. Ia percaya bahwa pembangunan ekonomi harus memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya segelintir orang saja. Dalam lanskap politik saat ini, keadilan sosial masih menjadi isu krusial, dan gagasan Hatta mengenai keadilan sosial dapat memberikan wawasan mengenai cara mengatasi kesenjangan dan mendorong pembangunan ekonomi inklusif. Jadi menurut saya pemikiran Bung Hatta memiliki nilai-nilai yang masih relevan dalam politik Indonesia hingga saat ini, seperti nasionalisme, demokrasi, keadilan sosial, dan Pancasila.
BalasHapusSri dara M_2106016059
BalasHapus1. Menurut pandangan saya, yang menjadi ciri khas dari pemikiran politik di Indonesia adalah nasionalisme karena pada dasarnya nasionalisme sudah ada sebelum merdeka. Nasionalisme dalam sejarah kemerdekaan Indonesia di kenal dengan sebuah kata sakti yang mampu membangkitkan kekuatan berjuang melawan penindasan yang di lakukan kaum kolonialis selama beratus-ratus tahun lamanya. Perasaan senasib dan sepenanggun yang di alami mampu mengalahkan perbedaan etnik, budaya, dan agama serta lahirlah sejarah pembentukan Indonesia.
2. Nasionalisme gerakan nasionalisme muncul di berbagai negara sebagai reaksi terhadap ekspansi kaum merkantilis imperialis dan kolonialis. Gagasan utamanya adalah bahwa setiap bangsa memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri right to self determination. Negara harus berdasarkan bangsa dan harus melindungi kepentingan bangsanya dari intervensi asing. Dimasak kolonialisme dan imperialisme wilayah gerakan nasionalisme memperjuangkan kemerdekaan. Di masa sekarang lebih memperjuangkan proteksionisme terhadap ekspansi terhadap ekonomi nasional.
Pancasila sebagai ideologi negara Republik Indonesia dalam dasar-dasar ilmu politik, 2010 William Budiardjo mendefinisikan negara sebagai sebuah organisasi yang menguasai wilayah dan menata masyarakat. Tujuan negara Indonesia tidak akan tercapai apabila bangsa Indonesia menjadikan ideologi selain Pancasila sebagai ideologi negara. Sebab, itu sama hal yang mengingkari kepribadian keberadaan dan tujuan negara Indonesia yaitu sendiri titik Pernyataan ini yang selama bertahun-tahun digali dan direnungkan oleh Soekarno sampai pada akhirnya yang menyampaikan bahwa Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia merdeka dalam pidato di sidang BPUPKI pada tahun 1 Juni 1945 Pancasila sebenarnya bukanlah hal yang asing bagi masyarakat Indonesia itu sendiri titik nilai kebutuhan kemanusiaan, persatuan musyawarah mufakat dan keadilan sosial tercermin dalam berbagai ekspresi budaya, corak perekonomian kehidupan sosial, dan spiritualitas masyarakat yang sudah ada sejak lama di nusantara.
Ideologi [Islam] yang menjadi pedoman bagi masyarakat secara keseluruhan, dan [mengajarkan] bahwa hukum harus sesuai dengan syariat Islam, pendukung perintah yang sesuai dengan hukum syariah [dan] memandang Quran sebagai model politik.
3.Saya mengambil pemikiran politik dari Soekarno karena pemikiran politik Soekarno yang paling berpengaruh dalam kehidupan politik di Indonesia. Karena dengan adanya pemikiran politik Soekarno muncul lah konsep pemikiran politik tentang nasionalisme agama dan sosialis. Selain itu juga konsep berikut yang dikembangkan oleh Soekarno yaitu konsep gotong royong yang mana Menurut Soekarno saling dijadikan kata kunci dalam rangka mensukseskan program-program pembangunan di Indonesia. Kesesuaian pemikiran soekarno ini artinya tidak ingin memberi kesempatan kepada bangsanya sendiri untuk tergantung kepada bangsa lain. Dalam konteks kehidupan politik saat ini, untuk mewujudkan cita-cita proklamator Soekarno, pemerintahan Joko Widodo mengingatkan atau masyarakat untuk membumikan semangat berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri. Semangat berdikari, gotong royong, dan kerja sama itu penting untuk diwujudkan di Indonesia agar mampu berdaya saing dan menang dalam persaingan global. Semangat gotong royong juga penting untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan, terutama membangun keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. Tugas berat itu butuh kerja sama sehingga bersama-sama seluruh elemen bangsa untuk membangun kebersamaan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain itu semangat gotong royong dan berdikari sangat relevan dengan dinamika kehidupan masyarakat ini untuk mencegah persatuan yang terbelah karena kepentingan politik dan menghindari agar negara kita terhindar dari ketergantungan terhadap bantuan asing yang semakin deras.
Retno Indah Wulandari (2106016055)
BalasHapus1. Menurut saya yang menjadi ciri khas pemikiran politik indonesia adalah gerakan nasionalis. Gerakan nasionalis di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20, di mana sekelompok mahasiswa menganggap bahwa masyarakat Indonesia saat itu sebagai masyarakat terbelakang dan mereka menganggap diri mereka sebagai pemimpin di masa mendatang. Akhirnya mereka mencurahkan tenaga serta pikiran mereka untuk membangun dan membela bangsa Indonesia ini dengan jalan yang disebut dengan pembaruan. Gerakan nasionalis ini kemudian berkembang dan mempengaruhi perkembangan politik di Indonesia. Gerakan nasionalis di Indonesia telah memberikan kontribusi besar pada perkembangan politik negara Indonesia, salah satunya Gerakan nasionalis di Indonesia mendorong kesadaran nasional di kalangan masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia semakin menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
2. Ideologi memiliki peran penting dalam perkembangan politik Indonesia. Nasionalisme memiliki peran dalam memperkuat rasa cinta tanah air dan bangsa, serta memperkuat identitas nasional Indonesia. Pancasila memiliki peran penting dalam membangun sistem politik Indonesia yang demokratis dan berkeadilan. Islam dalam mempengaruhi kebijakan politik di Indonesia, terutama dalam konteks isu-isu seperti hak asasi manusia, keadilan sosial, dan hubungan antara agama dan negara.
Contoh kasus peran nasionalisme dalam memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti konflik di Papua dan terorisme.
3. Pemikiran Politik soekarno, dalam pemikiran politik soekarno yang berpengaruh dalam kehidupan politik indonesia adalah konsep pemikiran politik tentang nasakom, nasasos, dan gotong royong. Menurut saya, dari pemikiran politik soekarno yang masih relevan dilaksanakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah konsep "Gotong royong" dan "Berdikari". Karena konsep gotong royong memiliki arti bahwa setiap orang harus saling membantu dalam mewujudkan tujuan bersama. Apalagi dengan penguatan penguatan pendidikan karakter saat ini, maka gotong royong sangat sejalan dengan program pemerintah. Sedangkan konsep berdikari dari pemikiran soekarno yaitu menghilangkan ketergantungan terhadap negara lain segingga bangsa indonesia bisa maju tanpa campur tangan arau bantuan dari negara lain
Ely Rahmawati (2106016049)
BalasHapus1. Pemikiran politik Indonesia memiliki beberapa ciri khas yang mempengaruhi perkembangan politik negara ini. Berdasarkan buku "Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965", terdapat lima aliran dalam pemikiran politik Indonesia, yakni Nasionalisme Radikal, Tradisionalisme Jawa, Islam, Sosialisme Demokratis, dan Komunisme. Selain itu, partisipasi politik juga menjadi ciri khas pemikiran politik Indonesia. Partisipasi politik memiliki peran penting bagi setiap individu untuk mengontrol dan mengawasi kebijakan pemerintah agar terhindar dari tindakan penyelewengan yang dapat merugikan masyarakat, maupun bagi pemerintahan untuk mengukur tinggi atau rendahnya sistem demokrasi di suatu negara. Selain itu, pemikiran politik Indonesia cenderung untuk tidak melihat masyarakat mereka sebagai terbagi dalam beberapa golongan yang memiliki berbagai kepentingan yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan adanya pembagian yang bersifat saling mengisi antara para pemimpin dengan rakyat.
2. Ideologi seperti nasionalisme, Pancasila, dan Islam telah mempengaruhi dinamika politik di Indonesia dalam berbagai cara. Berikut beberapa contoh yang relevan:
– Nasionalisme: Nasionalisme telah menjadi ideologi dominan di Indonesia sejak kemerdekaannya. Ini menekankan persatuan dan kedaulatan bangsa dan mengedepankan kepentingan bangsa di atas segalanya. Nasionalisme telah mempengaruhi lanskap politik di Indonesia dengan membentuk kebijakan luar negeri, pembangunan ekonomi, dan kohesi sosial. Misalnya, pada masa Orde Baru, pemerintah mengusung bentuk nasionalisme yang menekankan pembangunan ekonomi dan stabilitas politik, sekaligus menekan perbedaan pendapat dan oposisi.
– Pancasila: Pancasila adalah ideologi resmi negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan, Persatuan Bangsa, Demokrasi, dan Keadilan Sosial. Pancasila telah digunakan untuk melegitimasi kebijakan dan tindakan pemerintah, dan telah menjadi sumber stabilitas politik di Indonesia. Namun demikian, terdapat perdebatan mengenai penafsiran dan penerapan Pancasila, khususnya terkait dengan peran agama dalam politik. Misalnya, beberapa kelompok Islam mengkritik Pancasila karena terlalu sekuler dan menyerukan peran Islam yang lebih besar dalam sistem politik.
– Islam: Islam telah menjadi kekuatan penting dalam politik Indonesia, khususnya sejak era reformasi pada akhir tahun 1990an. Partai-partai Islam memperoleh lebih banyak pengaruh dan keterwakilan dalam sistem politik, dan terdapat perdebatan tentang peran Islam dalam membentuk lanskap politik dan sosial negara. Misalnya, terdapat ketegangan antara kelompok Islam dan nasionalis sekuler mengenai isu-isu seperti peran hukum syariah, status agama minoritas, dan hubungan antara agama dan negara.
Secara keseluruhan, pengaruh ideologi-ideologi ini terhadap dinamika politik di Indonesia sangat kompleks dan beragam. Meskipun hal-hal tersebut memberikan identitas dan arah bagi negara, hal-hal tersebut juga menjadi sumber konflik dan perpecahan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Rahmat Wahyudi
BalasHapusNIM : 2106016070
Kelas : Ilmu Politik 5B
1. Jawaban No 1
Menurut pandangan saya Pemikiran Politik Indonesia memiliki ciri khas yang sangat dipengaruhi oleh konteks sejarah, budaya, dan dinamika sosialnya. Beberapa ciri khas tersebut antara lain:
1. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila dianggap sebagai landasan utama dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, mencerminkan nilai-nilai lokal dan universal.
2. Bhinneka Tunggal Ika
Motto nasional ini diterjemahkan sebagai "Berbeda-beda tapi tetap satu." mencerminkan keragaman budaya, suku, dan agama di Indonesia.
3. Musyawarah dan Konsensus
Tradisi musyawarah (perundingan) dan konsensus sangat dihargai dalam politik Indonesia. Keputusan melalui diskusi dan perundingan melibatkan berbagai pihak untuk mencapai mufakat.
4. Gotong Royong
Konsep ini memainkan peran penting dalam pemikiran politik Indonesia, mencerminkan semangat kebersamaan dan solidaritas dalam membangun masyarakat.
5. Nasionalisme dan Patriotisme
Pemikiran politik Indonesia sangat dipermeasi oleh semangat nasionalisme dan patriotisme. tercermin dalam semangat perjuangan untuk meraih kemerdekaan.
6. Pentingnya Demokrasi
Tahun 1998 demokrasi menjadi poin penting dalam pemikiran politik Indonesia. Pemilu secara berkala menjadi sarana untuk menentukan pemimpin dan wakil rakyat.
Pemikiran politik Indonesia, dengan karakteristik di atas, telah berkontribusi pada perkembangan politik negara ini dengan beberapa cara, yaitu:
A. Pemeliharaan Kedamaian dan Stabilitas: Pendekatan musyawarah dan konsensus membantu dalam memelihara kedamaian dan stabilitas politik di tengah keragaman yang kompleks.
B. Pengakuan Terhadap Keragaman: Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan pengakuan keragaman masyarakat Indonesia.
C. Pemeliharaan Keharmonisan Sosial: Konsep gotong royong dan nilai-nilai Pancasila telah memainkan peran penting dalam memelihara keharmonisan sosial.
D. Legitimasi Politik: Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara memberikan legitimasi pada sistem politik Indonesia dan memberikan kerangka kerja bagi penyelenggaraan negara.
2. Jawaban No 2
Ideologi memainkan peran sentral dalam membentuk dan memandu perkembangan politik suatu negara, termasuk Indonesia. Tiga ideologi utama yang memengaruhi dinamika politik di Indonesia adalah nasionalisme, Pancasila, dan Islam.
1. Nasionalisme
Pengaruh Nasionalisme telah menjadi kekuatan pendorong di balik perjuangan kemerdekaan Indonesia. Paham ini menekankan kesatuan dan identitas nasional di atas perbedaan lokal.
Contoh Kasus: Gerakan nasionalisme yang dipimpin oleh tokoh seperti Soekarno dan Hatta memainkan peran sentral dalam meraih kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Salah satunya mempertahankan integritas nasional.
2. Pancasila
Pengaruh Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang mencerminkan nilai-nilai lokal dan universal. Pancasila menjadi dasar negara dan panduan moral bagi warga negara Indonesia.
Contoh Kasus: Pancasila digunakan sebagai dasar untuk membentuk kebijakan dan regulasi, serta sebagai dasar moral dalam mengatasi berbagai isu.
3. Islam
Pengaruh Islam memiliki pengaruh signifikan dalam masyarakat Indonesia, baik secara historis maupun kultural. Meskipun negara ini bukan negara Islam, Islam adalah agama mayoritas dan memainkan peran penting dalam identitas sosial dan politik.
Contoh Kasus: isu-isu terkait dengan implementasi hukum syariah di daerah-daerah tertentu menjadi polemik, dan negara terus berupaya menjaga keseimbangan antara nilai-nilai agama dan prinsip-prinsip nasional.
Dalam perkembangannya, ideologi-ideologi ini saling berinteraksi dan terkadang menghadapi ketegangan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Irsya Firdausi
BalasHapusNIM: 2106016047
1. menurut saya ciri khas dalam pemikiran poltik Indonesia yang paling mendasar yaitu mengenai pondasi negara Indonesia dengan pancasila berdasarkan lima prinsip diawali dari ketuhanan sampai ketuhanan sampai pada nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia diikuti dengan semboyan bhineka tunggal ika yang mengambarkan semangat keberagaman budaya, agama, dan etnis yang ada di Indonesia, lalu dikuatkan dengan tingginya semangat nasionalisme yang merukan bagian integral dari politik Indonesia dari ciri khas tersebut telah memberikan kontribusi pada perkembangan politik Indonesia dengan menciptakan landasan ideologis, etika politik, budaya poltik dan struktur institusional yang membentuk dinamika politik di negara ini.
2.Bagaimana ideologi-ideologi seperti nasionalisme, Pancasila, dan Islam memengaruhi dinamika politik di Indonesia?
nasionalisme, memiliki peran sentral dalam pejuangan menghadapi penjajah dengan semangat empertahankan keutuhan wilayah dan identitas nasional menjadi dorongan besar dalam perang kemerdekaan seperti peran pemuda dalam renasdengklok dalam mempercepat proses kemerdekaan sehingga dapat menyatukan tujuan bagi para golongan tua dan muda.
Pancasila, sebagai ideologi resmi dan dasar negara Indonesia yang dapat mempengaruhi kehidupan bernegara, pembuatan kebijakan, hukum, dan keputusan politik secara menyeluruh. Contoh kasus paling mendasarnya yaitu cinta tanah air dan bangsa dengan mengharumkan namanya lewat prestasi di berbagai bidang akademik dalam lingkup kampus dan non akademik di luar lingkup kampus.
Islam, merupakan agama mayoritas di Indonesia dan memiliki pengaruh besar dalam politik serta kehidupan masyarakat, contohnya dengan hadirnya partai islam seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai-partai tersebut dapat mempromosikan implementasi nilai-nilai Islam dalam kebijakan publik.
3. Jelaskan kesesuaian dan keterbatasan pemikir politik yang saudara pilih dalam konteks Indonesia?
pemikiran politik Bung Hatta mengutamakan prinsip keadilan sosial dalam pembangunan negara, beliau menekankan perlunya mengatasi ketidaksetaraan ekonomi dan sosial untuk mencapai kemakmuran bersama dengan menganjurkan ekonomi yang berlandaskan pada kemandirian dan pengembangan ekonomi nasional lewat dukunganya kepemilikan kolektif atas sumber daya alam dan produksi yang tentunya bertujuan pada kesejahteraan rakyat dengan meningkatkan kualitas hidup rakyat, terutama melalui kebijakan ekonomi yang inklusif. Namun kadang implementasi dari ide-idenya tidak sepenuhnya berjalan lancar, adanya faktor seperti kondisi ekonomi, politik, dan sosial pada masa itu menjadi hambatan.
Nama : Rahmat Wahyudi
BalasHapusNIM : 2106016070
3. Jawaban No 3
Mohammad Hatta, yang juga dikenal sebagai "Bung Hatta," merupakan salah satu tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia dan Wakil Presiden pertama Indonesia. Pemikiran politiknya mencakup berbagai aspek, termasuk nasionalisme, demokrasi, dan keadilan sosial. Mari kita tinjau pemikiran politiknya dan kaitannya dengan perkembangan politik Indonesia dalam beberapa dekade terakhir:
A. Pemikiran Politik Mohammad Hatta
1. Nasionalisme dan Kemerdekaan
Mohammad Hatta mempunyai andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan memiliki visi yang kuat terkait nasionalisme. Pemikirannya menekankan pentingnya bangkitnya bangsa Indonesia dan pengembangan identitas nasional.
2. Keadilan Sosial
Mohammad Hatta memandang keadilan sosial sebagai prinsip kunci dalam membangun masyarakat Indonesia yang adil dan beradab. Konsep ini tercermin dalam pemikirannya tentang ekonomi yang adil dan distribusi kekayaan yang merata.
3. Demokrasi
Mohammad Hatta adalah pendukung demokrasi dan perwakilan rakyat. Ia menginginkan sistem politik yang memungkinkan partisipasi aktif warga negara dalam pengambilan keputusan.
B.Perkembangan Politik Indonesia
1. Era Orde Baru (1966-1998)
Sebagian besar periode ini melihat pemerintahan otoriter Soeharto. Pemikiran Hatta tentang demokrasi dan keadilan sosial terabaikan selama era ini.
2. Era Reformasi (1998-sekarang)
Pasca jatuhnya Soeharto, Indonesia mengalami reformasi politik dan konstitusional yang melibatkan pengadopsian kembali demokrasi multipartai. Pemikiran Hatta tentang demokrasi menjadi relevan lagi.
C. Kesesuaian dan Keterbatasan
1. Kesesuaian
Demokrasi dan Keadilan Sosial, pemikiran Mohammad Hatta tentang demokrasi dan keadilan sosial sesuai dengan semangat reformasi. Pemikiran ini mewarnai pembentukan UUD 1945 dan langkah-langkah demokratisasi selanjutnya, Nasionalisme, konsep nasionalisme Mohammad Hatta tetap relevan dalam memelihara keutuhan dan identitas nasional, terutama dalam mengelola keragaman etnis dan budaya di Indonesia.
2. Keterbatasan
Implementasi Ideologi, meskipun pemikiran Mohammad Hatta memiliki relevansi, implementasinya sering kali mengalami hambatan. Misalnya, konsep keadilan sosial mungkin tidak selalu terealisasi sepenuhnya dalam praktik ekonomi dan distribusi kekayaan.
Tantangan Demokrasi, meskipun Indonesia telah mengadopsi sistem demokrasi, tantangan seperti korupsi, populisme, dan polarisasi politik tetap menjadi masalah. Ini menunjukkan bahwa mewujudkan visi demokrasi yang sejati adalah suatu tantangan.
Jadi, Pemikiran politik Mohammad Hatta memberikan fondasi yang kuat bagi pengembangan negara Indonesia. Meskipun sejumlah tantangan dihadapi, nilai-nilai seperti nasionalisme, demokrasi, dan keadilan sosial tetap relevan dan dapat menjadi panduan untuk mencapai kemajuan politik dan sosial yang lebih lanjut.
Putri Eninda Krisnawati (2106016043)
BalasHapusJAWABAN NOMOR 1
Jika melihat berdasarkan referensi yang saya baca dan saya pahami, Pemikiran politik Indonesia memiliki beberapa ciri khas yang memengaruhi perkembangan politik negara ini. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Pancasila sebagai Dasar Negara : Pancasila adalah ideologi dasar Indonesia yang mencakup lima prinsip, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila menjadi panduan bagi kebijakan dan pembangunan negara.
2. Bhinneka Tunggal Ika : Konsep ini menggambarkan semangat persatuan dalam keberagaman. Indonesia adalah negara dengan beragam suku, agama, bahasa, dan budaya. Prinsip ini mencerminkan toleransi dan pluralisme dalam kehidupan berbangsa.
3. Nasionalisme dan Anti-Imperialisme : Pemikiran politik Indonesia tumbuh dari semangat perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme. Gerakan kemerdekaan melawan penjajah Belanda adalah contoh nyata dari semangat nasionalisme ini.
4. Demokrasi Pancasila : Indonesia memiliki sistem politik demokrasi dengan ciri khas adaptasi Pancasila. Pemerintahannya didasarkan pada sistem presidensial dengan lembaga perwakilan rakyat (DPR).
5. Musyawarah Mufakat : Konsep ini menekankan pentingnya musyawarah dan kesepakatan dalam mengambil keputusan politik. Hal ini tercermin dalam prinsip-prinsip demokrasi Indonesia.
6. Kepribadian Hukum Indonesia (KHUP) : KHUP menekankan pentingnya hukum nasional dalam mengatur kehidupan masyarakat Indonesia. Sistem hukumnya mencakup unsur adat, agama, dan hukum modern.
Kontribusi dari pemikiran politik Indonesia pada perkembangan negara ini diantaranya yaitu ; Pembentukan Identitas Nasional, Stabilitas Politik, Pengakuan Internasional, dan Perlindungan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan
Jadi kesimpulannya, pemikiran politik Indonesia yang mencakup Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan nilai-nilai nasionalisme telah memainkan peran penting dalam membentuk dan mempertahankan negara ini. Konsep-konsep ini membantu mengakar kuatnya identitas nasional, memastikan stabilitas politik, dan mendapatkan pengakuan internasional. Toleransi agama juga merupakan elemen kunci dalam menjaga keberagaman masyarakat Indonesia.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusEly Rahmawati (2106016049)
BalasHapus3. Tan Malaka merupakan seorang pemikir nasionalis dan Marxis Indonesia yang mengembangkan ideologi politik yang menggabungkan unsur Marxisme, nasionalisme, dan Islam. Pemikiran politiknya dipengaruhi oleh karya Karl Marx dan Vladimir Lenin, dan ia percaya bahwa satu-satunya cara untuk mencapai kemerdekaan sejati bagi Indonesia adalah melalui revolusi sosialis. Beberapa kesesuaian dan keterbatasan pemikiran politik Tan Malaka adalah:
Kesesuaian:
- Pemikiran politik Tan Malaka yang menolak kapitalisme di Indonesia masih relevan dengan konsep politik ekonomi hari ini.
- Pandangan politik Tan Malaka yang menginginkan Indonesia menganut ideologi sosialisme masih sesuai dengan kondisi budaya dan pemikiran rakyat Indonesia.
- Pemikiran Tan Malaka tentang kemerdekaan yang 100% masih relevan hingga saat ini.
Keterbatasan:
- Pemikiran politik Tan Malaka cenderung bersifat teoritis dan kurang memperhatikan aspek praktis dalam pelaksanaannya.
- Beberapa pandangan politik Tan Malaka dianggap terlalu radikal dan sulit diimplementasikan dalam konteks Indonesia.
- Pemikiran politik Tan Malaka kurang memperhatikan aspek keamanan nasional dan pertahanan negara.
Putri Eninda Krisnawati (2106016043)
BalasHapusJAWABAN NOMER 2
Ideologi memiliki peran penting dalam perkembangan politik Indonesia. Berikut adalah analisis mengenai peran ideologi seperti nasionalisme, Pancasila, dan Islam dalam dinamika politik Indonesia:
1. Nasionalisme :
- Peran: Nasionalisme memainkan peran utama dalam membangun identitas bangsa dan memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan. Ideologi ini mendorong persatuan dan kesatuan di antara beragam suku, agama, dan budaya di Indonesia.
- Contoh Kasus: Pergerakan kemerdekaan Indonesia pada awal abad ke-20 dipimpin oleh para nasionalis seperti Soekarno dan Hatta, yang menekankan persatuan bangsa Indonesia melalui semangat nasionalisme.
- Kesimpulan: Nasionalisme memainkan peran kunci dalam membentuk identitas nasional Indonesia dan menggerakkan perjuangan kemerdekaan.
2. Pancasila :
- Peran: Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila. Ideologi ini dianggap sebagai landasan filosofis bagi negara, mencakup prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan kemanusiaan.
- Contoh Kasus: Pancasila menjadi dasar negara dan diakui sebagai ideologi resmi dalam Konstitusi Indonesia. Hal ini tercermin dalam berbagai kebijakan dan program pemerintah.
- Kesimpulan: Pancasila memberikan landasan moral dan filosofis bagi negara Indonesia, mempengaruhi kebijakan dan keputusan politik.
3. Islam :
- Peran: Islam memiliki pengaruh signifikan dalam politik Indonesia, terutama sebagai agama mayoritas. Ideologi ini mempengaruhi tatanan sosial, hukum, dan kebijakan pemerintah.
- Contoh Kasus: Gerakan Islam politik di Indonesia memiliki berbagai aliran dan kelompok, dari yang moderat hingga yang lebih konservatif. Partai politik seperti PKS dan PPP memegang prinsip-prinsip Islam dalam platform politik mereka.
- Kesimpulan: Islam memainkan peran penting dalam politik Indonesia, mempengaruhi kebijakan terutama dalam konteks nilai-nilai agama.
Kesimpulannya, ideologi seperti nasionalisme, Pancasila, dan Islam memiliki dampak yang signifikan dalam dinamika politik Indonesia. Masing-masing membentuk identitas nasional, landasan filosofis, dan prinsip politik yang memengaruhi kebijakan serta arah politik negara. Pengakuan dan interaksi yang seimbang antara ideologi-ideologi ini menjadi kunci untuk memelihara stabilitas politik dan keharmonisan sosial di Indonesia.
Putri Eninda Krisnawati (2106016043)
BalasHapusJAWABAN NOMOR 3
Pemikiran politik Soekarno adalah campuran dari nasionalisme, sosialisme, dan demokrasi terpimpin. Beliau percaya pada konsep "Aksi Turbulen" atau tindakan berani untuk memajukan bangsa Indonesia. Soekarno menekankan pentingnya kemandirian ekonomi, serta memandang bahwa negara harus memiliki peran aktif dalam mengendalikan sektor-sektor kunci ekonomi.
Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mengalami perubahan politik yang signifikan. Terjadi transisi dari masa Orde Baru menuju Era Reformasi pada tahun 1998, yang mengubah lanskap politik dan membawa lebih banyak partisipasi masyarakat dalam proses politik.
Kesesuaian pemikiran Soekarno dengan kondisi saat ini tergantung pada perspektif yang diambil. Meskipun visi kemandirian ekonomi masih relevan, namun penerapannya harus disesuaikan dengan dinamika global dan kebutuhan lokal yang baru.
Keterbatasan Pemikir Politik Soekarno:
1. Sentralisasi Kekuasaan: Soekarno cenderung menganut model pemerintahan yang sangat terpusat di presiden. Ini dapat menyebabkan potensi penyalahgunaan kekuasaan.
2. Ekonomi Terpimpin: Kebijakan ekonomi Soekarno, seperti konsep "Ekonomi Terpimpin", memiliki kecenderungan untuk intervensi berlebihan dalam sektor swasta, yang dapat menghambat inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
3. Kesulitan dalam Menghadapi Krisis Ekonomi: Pada masa-masa terakhir kepemimpinannya, Soekarno menghadapi masalah ekonomi serius yang diakibatkan oleh kebijakan yang tidak berkelanjutan.
Kesimpulannya, Pemikiran politik Soekarno memberikan fondasi kuat untuk identitas dan kebijakan Indonesia pada masanya. Namun, juga penting untuk mempertimbangkan keterbatasannya, terutama dalam hal model pemerintahan dan kebijakan ekonomi. Seiring berjalannya waktu, Indonesia telah mengalami perubahan dan berkembang, memerlukan penyesuaian dan inovasi dalam politik dan kebijakan publiknya.
Nindy Rizkiantika Chozizah Parawansa 2106016053
BalasHapus1. menurut pendapat saya Pemikiran politik Indonesia terus berkembang seiring dengan perubahan zaman dan tuntutan masyarakat. Meskipun memiliki ciri khasnya sendiri, pemikiran politik Indonesia juga terbuka terhadap pengaruh global dan perkembangan internasional yang relevan.
Pemikiran politik di Indonesia mencerminkan konteks budaya, sejarah, dan nilai-nilai yang khas bagi negara ini. Beberapa ciri khas pemikiran politik Indonesia meliputi:
• Pancasila: Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila menjadi landasan utama dalam pemikiran politik dan kebijakan di Indonesia.
• Musyawarah dan Konsensus: Pemikiran politik Indonesia mendorong proses musyawarah dan mencari konsensus dalam pengambilan keputusan. Pendekatan ini mencerminkan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan dalam budaya Indonesia.
• Keragaman Agama dan Budaya: Indonesia adalah negara dengan berbagai agama dan budaya. Pemikiran politik di Indonesia mencerminkan toleransi antaragama dan keragaman budaya, serta upaya membangun harmoni antara komunitas-komunitas yang berbeda.
• Reformasi: Pasca-diktator Orde Baru, Indonesia mengalami era reformasi politik pada akhir tahun 1990-an. Reformasi ini mencerminkan perubahan signifikan dalam pemikiran politik, dengan penekanan pada demokrasi, hak asasi manusia, dan transparansi.
• Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Sosial: Pemikiran politik Indonesia mencakup upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pembangunan sosial yang inklusif, dengan fokus pada mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan, dan memperkuat infrastruktur.
2. Ideologi nasionalisme, Islam, dan Pancasila memiliki peran yang signifikan dalam dinamika politik Indonesia, mempengaruhi kebijakan, pemilihan umum, dan interaksi politik masyarakat. Berikut adalah cara di mana ideologi-ideologi ini memengaruhi politik Indonesia:
Nasionalisme:
• Integrasi Nasional: Nasionalisme mendukung integrasi nasional dan persatuan Indonesia sebagai negara kesatuan. Hal ini menciptakan rasa kebanggaan dan identitas nasional yang kuat di kalangan warga negara, mempertahankan kesatuan dan keutuhan wilayah Indonesia.
• Patriotisme: Nasionalisme menggalang patriotisme, mendorong warga negara untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan melindungi kepentingan negara. Patriotisme ini bisa tercermin dalam partisipasi politik dan pelayanan masyarakat.
Islam:
• Politik Identitas: Islam memiliki pengaruh besar dalam politik identitas di Indonesia. Partai-partai Islam memainkan peran penting dalam pemilihan umum dan kebijakan yang mencerminkan nilai-nilai Islam, baik di tingkat lokal maupun nasional.
• Multikulturalisme dan Toleransi: Meskipun Indonesia mayoritas Muslim, nilai-nilai Islam yang menghormati keragaman agama dan budaya tercermin dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika. Ini menggambarkan semangat toleransi dan harmoni antaragama di Indonesia.
Pancasila:
• Dasar Ideologis Negara: Pancasila adalah ideologi resmi Indonesia. Prinsip-prinsip Pancasila memandu pembuatan undang-undang dan kebijakan pemerintah, serta menciptakan kerangka kerja untuk keadilan sosial, demokrasi, dan kebebasan.
Namun, sementara ideologi-ideologi ini memberikan kerangka kerja untuk politik di Indonesia, kadang-kadang mereka juga menjadi sumber konflik. Tantangan terletak pada bagaimana mengelola keragaman dan perbedaan ideologis ini secara damai, memastikan bahwa hak-hak individu dihormati, dan membangun dialog antar kelompok untuk mencapai kepentingan bersama dalam konteks demokrasi yang dinamis. Perkembangan politik Indonesia terus dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara ideologi, identitas, dan tuntutan kebijakan yang terus berkembang.
abdillah muhammad arya 2106016041
BalasHapus1.
menurut saya ciri khas pemikiran politik di indonesia yaitu dengan adanya sifat pluralisme yg terjalin antar suku agama dan ras. pemikiran politik ini mencerminkan sebuah keberagaman bagi setiap masyarakat dengan menekankan sebuah keberagaman sebagai sumber daripada kekuatan indonesia dan masih sangat relevan hingga saat ini sifat pluralisme di indonesia
2.
Nasionalisme:
Nasionalisme merupakan ideologi yang mendorong rasa persatuan dan cinta tanah air. Ia berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Misalnya saja proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 yang merupakan momen penting dalam sejarah Indonesia yang mencerminkan rasa nasionalisme yang kuat. Bung Karno dan Bung Hatta, dua pemimpin deklarasi ini, menunjukkan nasionalisme yang tinggi dengan mempersatukan bangsa Indonesia melawan penjajah
Pancasila:
Pancasila merupakan ideologi dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip, yaitu ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, demokrasi yang berpedoman pada kebijaksanaan kecerdasan dalam pertimbangan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila dianggap sebagai dasar negara setelah kemerdekaan dan menjadi pedoman pengambilan kebijakan dan hukum di Indonesia.
Contohnya adalah Pancasila digunakan sebagai alat untuk mengatur berbagai aspek politik dan sosial di Indonesia. Misalnya saja pada saat pemilihan umum, partai politik harus mengakui dan menganut Pancasila sebagai dasar negara.
Islam:
Islam adalah agama mayoritas di Indonesia dan memiliki pengaruh politik yang signifikan. Namun pengaruh Islam terhadap politik Indonesia beragam, mulai dari Islam moderat hingga Islam radikal.
Contoh kasus:
Gerakan politik seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merupakan contoh partai politik berlatar belakang Islam dan upayanya memajukan nilai-nilai Islam dalam politik. Namun, Indonesia juga menghadapi tantangan dari kelompok ekstremis yang menggunakan agama sebagai dasar kekerasan, seperti kelompok teroris yang banyak beredar di indonesia
Nindy Rizkiantika Chozizah Parawansa 2106016053
BalasHapus3. pemikiran politik mohammad hatta
Meskipun pemikiran Hatta muncul pada awal kemerdekaan Indonesia, nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dia anut tetap memiliki relevansi dan dapat memberikan inspirasi bagi pembangunan politik dan sosial Indonesia kontemporer. Pemikiran politik Mohammad Hatta, salah satu pendiri Indonesia dan wakil presiden pertama Indonesia, tetap relevan dalam dinamika politik Indonesia kontemporer. Berikut adalah beberapa aspek relevansi pemikiran politik dalam konteks politik Indonesia saat ini yakni pemikiran yang cermat tentang peran militer (ABRI, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) dalam pemerintahan. Salah satu ide utama Hatta adalah memisahkan keterlibatan ABRI di pemerintahan sipil, menjaga agar militer tidak terlibat secara langsung dalam keputusan politik dan administratif. Beberapa ide yang diajukan oleh Hatta untuk memisahkan keterlibatan ABRI dalam pemerintahan adalah
a. Pengembangan Profesionalisme Militer
b. Kewenangan Sipil Terhadap Militer
c. Transparansi dan Akuntabilitas
d. Pelibatan Masyarakat Sipil
Pemisahan keterlibatan ABRI di pemerintahan, seperti yang diusulkan oleh Mohammad Hatta, bertujuan untuk memastikan bahwa negara memiliki pemerintahan sipil yang kuat dan mandiri, sementara militer tetap berfokus pada tugas-tugas pertahanan dan keamanan nasionalnya. Ide-ide ini mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi, transparansi, dan pemisahan kekuasaan, yang merupakan dasar bagi sistem politik Indonesia kontemporer.
Mennurut saya ini cukup relevan dengan politik indonesia kini karena aparat kepolisian contohnya banyak yang terlalu jauh ikut campur urusan pemerintahan
abdillah muhammad arya 21061641
BalasHapusno 3.
Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia dan juga seorang pemikir politik yang penting dalam sejarah Indonesia. ada banyak kesesuaian dan keterbatasan berfikir dari seorang mohammad hatta
Kesesuaian Berfikir Mohammad Hatta:
1. Nasionalisme: Hatta adalah seorang nasionalis yang kuat. Ia bersama Soekarno menyatukan berbagai kelompok dan etnis di Indonesia untuk mencapai kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Pandangannya yang nasionalistik sangat sesuai dengan semangat perjuangan kemerdekaan.
2. Ekonomi: Hatta juga dikenal sebagai pemikir ekonomi. Ia memiliki pandangan yang kuat tentang ekonomi nasional yang mandiri. Hatta berupaya membangun fondasi ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dengan penekanan pada distribusi kekayaan yang lebih merata.
3. Pancasila: Hatta adalah salah satu arsitek utama Pancasila, dasar negara Indonesia. Ia ikut merumuskan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi negara Indonesia, termasuk prinsip persatuan dan demokrasi.
Keterbatasan Berfikir Mohammad Hatta:
1. Konflik dengan Soekarno: Meskipun Hatta dan Soekarno bekerja sama dalam perjuangan kemerdekaan, mereka memiliki perbedaan pendapat yang signifikan dalam hal pemahaman ekonomi dan politik. Ini kadang-kadang menyebabkan ketegangan dalam hubungan mereka.
2. Kurangnya kesempatan berkuasa: Setelah kemerdekaan, Hatta mengalami tantangan dalam memegang jabatan eksekutif tertinggi di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden, tetapi kurang memiliki pengaruh politik yang signifikan dalam pemerintahan.
3. Tantangan ekonomi: Hatta berusaha untuk membangun ekonomi Indonesia yang mandiri, tetapi menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk masalah inflasi dan ketidakstabilan ekonomi selama masa-masa awal kemerdekaan.
4. Peran yang Terbatas di Masa Orde Lama: Pada masa Orde Lama di bawah Soekarno, Hatta memiliki peran politik yang terbatas dan kadang-kadang dianggap sebagai lawan politik oleh pemerintah.
Meskipun Hatta memiliki pemikiran politik yang kuat dan berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, ia juga menghadapi beberapa keterbatasan dalam pengaruh politiknya setelah kemerdekaan.
Nama : Candra Yudha Arta Saki
BalasHapusNIM : 2106016045
Kelas : Ilmu Politik 5B
1. Menurut beberapa sumber yang saya baca mengenai ciri khas pemikiran politik di Indonesia adalah :
Pancasila : Pancasila merupakan dasar ideologi negara Indonesia yang didalamnya mengandung prinsip - prinsip bernegara, pancasila sendiri dapat menjadi dasar bagi nilai - nilai politik Indonesia dalam hal persatuan, keragaman, dan keadilan.
Musyawarah : Proses musyawarah merupakan salah satu ciri khas dalam budaya politik Indonesia. Keputusan politik seringkali dicapai melalui dialog dan negosiasi yang mencerminkan semangat demokrasi yang inklusif.
Bhinneka Tunggal Ika : "Berbeda-beda tapi tetap satu." hal ini mencerminkan keragaman budaya, agama, dan suku di Indonesia.
2. Ideologi memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan politik Indonesia. Ideologi seperti nasionalisme, pancasila, dan islam telah memengaruhi dinamika politik di negara ini dengan cara yang berbeda :
Nasionalisme : Nasionalisme menjadi kekuatan penggerak utama di balik perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajah Belanda.
Contohnya : Selalu mengikuti Upacara Bendera setiap hari Senin dan hormat kepada bendera merah putih
Pancasila : Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia. Pancasila mampu memberikan kerangka kerja nilai - nilai politik dan sosial yang menjadi landasan bagi negara dan masyarakat.
Contoh : Pancasila diwujudkan dalam konstitusi Indonesia dan menjadi dasar bagi berbagai kebijakan pemerintah yang berupaya menjaga kerukunan antarsuku, antaragama, dan antarbudaya.
Islam : Islam memiliki peran penting dalam politik Indonesia, karena mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim.
Contoh : Hadirnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang memiliki dasar ideologis Islam, adalah salah satu contoh bagaimana agama Islam memengaruhi dinamika politik.
3. Pemikiran Politik Soekarno menurut saya cocok diaplikasikan di Indonesia karena mengandung sifat yang Nasionalisme dan Pancasila
Pancasila : Salah satu konsep penting dalam pemikiran Soekarno adalah Pancasila, yang menjadi dasar negara Indonesia. Pancasila mengandung prinsip - prinsip seperti keadilan sosial, persatuan, dan demokrasi, yang mencerminkan nilai-nilai Indonesia.
Nasionalisme : Pemikiran Soekarno menekankan pentingnya kedaulatan nasional dan perjuangan melawan penjajahan asing. Ini sesuai dengan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Fatham Mobina - 2106016050
BalasHapus1. ciri khas pemikiran politik indonesia salah satunya adalah pemikiran politik yang di gagas oleh bung karno, yakni nasasos, nasakom, gotong royong. naskom sendiri adalah pemikiran politik yang di gagas oleh bung karno dan menjadi ciri khas demokrasi terpimpin, gagasan ini dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan 3 faksi dalam politik indonesia yaitu TNI, kelompok islam, dan komunis.
sementara itu gagasan nasasos (nasionalis, agama, dan sosialis) adalah pemikiran politik soekarno yang menggantikan gagasan nasakom, karena masyarakat beranggapan bahwa soekarno berafiliasi ke komunis.
sedangkan gagasan gotong royong, soekarno beranggapan bahwa gotong royong adalah menjadi ciri khas bangsa indonesia serta untuk mensukseskan program2 pembangunan di indonesia. untuk pemikiran politik bung karno yang berkontribusi untuk perkembngan politik negara ini adalah gagasan gotong royong, yang mana gotong royon adalah sebuah cara untuk mensukseskan program2 pembangunan di indonesia serta gotong royong pula sebagai asas yang dibangun dalam perpolitikan di indonesia saat ini, kontribusi yang dapat dirasakan adalah banyaknya pembangunan2 yang sudah dilaksanakan di era pemerintahan saat ini.
2. Nasionalisme:
Nasionalisme adalah ideologi yang mendorong rasa persatuan dan cinta tanah air. Ini memainkan peran kunci dalam perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Contohnya adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 adalah titik penting dalam sejarah Indonesia yang mencerminkan semangat nasionalisme yang kuat. Bung Karno dan Bung Hatta, dua pemimpin proklamasi ini, menunjukkan nasionalisme yang tinggi dalam menyatukan bangsa Indonesia melawan penjajah.
Pancasila:
Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila diadopsi sebagai dasar negara setelah kemerdekaan dan menjadi pedoman bagi pembentukan kebijakan dan hukum di Indonesia.
Contoh kasusnya adalah Pancasila digunakan sebagai alat untuk mengatur berbagai aspek politik dan sosial di Indonesia. Misalnya, dalam pemilihan umum, partai politik harus mengakui dan menganut Pancasila sebagai ideologi dasar negara.
Islam:
Islam adalah agama mayoritas di Indonesia dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam politik. Namun, pengaruh Islam dalam politik Indonesia sangat beragam, dari Islam moderat hingga Islamisme radikal.
Contoh kasus: Gerakan politik seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah contoh partai politik yang memiliki basis Islam dan berusaha mempromosikan nilai-nilai Islam dalam politik. Namun, Indonesia juga telah mengalami tantangan dari kelompok-kelompok ekstremis yang menggunakan agama sebagai dasar untuk kekerasan, seperti kelompok teroris Jamaah Islamiyah.
3. pemikiran pollitik soekarno, gagasan soekarno yaitu gotong royong yang mana asas tersebut masih digunakan hingga masa pemerintahan atau perkembangan politik saat ini, gotong royong ini digunakan dalam seluruh pembangunan dan perkembangan mulai dari sektor infrastruktur, industri, pengembangangan SDM serta perbaikan kualitas sistem politik di indonesia, maka asas gotong royong yang di gagas oleh soekarno masih sangat relevan dalam kehidupan bermasyarakat atau dalam sistem politik sekalipun.
Muhammad Yusuf Ihsan_2106016069
BalasHapus1. Menurut saya yang menjadi ciri khas pemikiran politik indonesia adalah bahwa pemikiran yg dianut tidak terlepas dari sejarah perjuangan, nilai² budaya, serta tantangan kontemporer yang dihadapi negara indonesia. Sebagai contoh, pemikiran politik ini melahirkan pancasila yang menjadi dasar negara hingga saat ini dimana menekankan keadilan sosial,demokrasi, persatuan, serta menjalankan perintah agama, yang mana hal tersebut tidak atau sulit didapat oleh masyarakat ketika masa penjajahan. Dari ciri khas pemikiran politik indonesia ini lah yang hingga saat ini tetus dijalankan untuk menjadi dasar arah gerak negara indonesia dalam melangkah.
2. Nasionalis melalukan perannya sebagai ideologi yang mendorong pada sikap nasionalis dan cinta terhadap tanah air, yg mana ideologi ini digunakan untuk menggerakan masyarakat indonesia pada masa penjajahan untuk melawan dan mengusir penjajah dari tanah indonesia. dimana soekarno dan juga bung hatta menjadi tokoh utama ideologi nasionalis ini.
Pancasila menjadi ideologi dasar negara indonesia hingga saat ini yg mana pancasila merupakan buah pemikiran dari tokoh² pendiri bangsa untuk menentukan arah gerakan negara indonesia, yg didasarkan pada ketuhanan, keadilan sosial, permusyawaratan. Persatuan. Yang mana itu semua telah didasarkan pula pada yang dirasakan/dialami masyarakat indonesia selama masa penjajahan.
Islam sebagai agama dengan pemeluknya mayoritas di indonesia tentu memiliki peran yang besar. Yang mana banyak partai² islam di indonesia yang ikut dalam konstentasi polutik di indonesia dengan menekankan kesejahteraan umat untuk menarik suara masyarakat islam di indonesia
Pd pilpres 2014 yg mana mempertemukan 2 tokoh yang mengusung pendekatan nasionslis ysitu jokowi dan prabowo yang mengusung pendekatan berbasis islam. Kedua ideologi ini sangat penting/berpengaruh hingga dipilih oleh kedua tokoh tersebut dalam pertarungan di pilres 2014
3. Bung Hatta, atau Mohammad Hatta, adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah politik Indonesia. Dia adalah Wakil Presiden pertama Indonesia dan juga salah satu pendiri negara ini. Pemikiran politik Bung Hatta mencerminkan visi dan nilai-nilai yang mendasari pembentukan negara Indonesia. Beberapa elemen utama dari pemikiran politik Bung Hatta meliputi: Nasionalisme:Hatta adalah seorang nasionalis yang kuat. Dia bersama-sama dengan Soekarno memimpin perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Pemikiran nasionalis Hatta mendorong kesadaran akan identitas nasional dan tekad untuk mengakhiri penjajahan serta membangun negara Indonesia yang merdeka. Keadilan Sosial:Salah satu prinsip dasar Pancasila adalah keadilan sosial, dan Hatta sangat mendukung konsep ini. Dia memandang bahwa kemerdekaan Indonesia harus diikuti oleh upaya memerangi ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Hatta berupaya memastikan bahwa negara baru ini akan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada rakyatnya. Demokrasi:Hatta adalah pendukung demokrasi yang berdasarkan Pancasila. Dia mendukung pembentukan negara demokratis di mana rakyat memiliki peran aktif dalam proses politik. Sebagai Wakil Presiden pertama Indonesia, dia berperan dalam membangun dasar-dasar demokrasi di negara ini.Persatuan dan Keragaman: Hatta sangat menyadari keragaman etnis, agama, dan budaya di Indonesia. Pemikirannya mencerminkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tapi tetap satu), yang menghormati keragaman sebagai aset dan menjunjung tinggi persatuan dalam keragaman. Kepemimpinan Kolektif:Hatta juga mempromosikan konsep kepemimpinan kolektif. Dia menganggap bahwa pemimpin bukanlah satu-satunya yang memiliki tanggung jawab atas nasib bangsa, tetapi tanggung jawab itu ada pada seluruh rakyat. Konsep ini tercermin dalam berbagai struktur pemerintahan di Indonesia.
Laviota Ayu Azharul Launi _2106016061
BalasHapus1. Pemikiran politik di Indonesia memiliki berbagai ciri khas yang mencerminkan nilai-nilai dasar negara seperti: Pancasila, bhinneka tunggal Ika dan nasionalisme.
Dan pemikiran politik ini telah memberikan kontribusi terhadap politik di Indonesia. Misalnya, Pancasila telah membimbing proses pembuatan hukum dan kebijakan yang mendorong demokrasi, bhinneka tunggal Ika juga telah menjaga kedamaian antaragama dan kelompok yang beragam budayanya, semangat nasionalisme juga berperan dalam mempertahankan kedaulatan negara.
2. Ideologi politik memiliki peran penting dalam perkembangan politik indonesia itu sendiri. Ideologi ideologi seperti nasionalisme, nasionalisme sendiri itu telah menjadi pendorong utama yang memotivasi rakyat untuk bersatu melawan penjajah selama perjuangan kemerdekaan. Pancasila menjadi pondasi dalam pembuatan undang undang, kebijakan dan keputusan politik yang ada di Indonesia. Islam, Islam ini memiliki pengaruh yang besar di Indonesia karena mayoritas penduduknya adalah muslim.
Contohnya: kasus yang bisa kita lihat adalah bagaimana Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKB sendiri adalah partai politik yang mendasarkan platform pada nilai nilai Islam, namun tetap mematuhi prinsip prinsip demokrasi dan Pancasila. PKB juga berhasil meraih kursi di parlemen dan memiliki pengaruh yang kuat di tingkat lokal, dalam hal ini bisa dilihat bahwa peran Islam dalam politik Indonesia yang berjalan seiring dengan prinsip prinsip demokrasi dan pancasila.
3. Pemikiran Muhammad Hatta. Pemikiran beliau dipengaruhi oleh pandangan tentang sosialisme dan nasionalisme. Beliau percaya bahwa demokrasi harus berlandaskan kebersamaan dan kesetaraan, beliau juga menentang demokrasi yang berfokus pada individualisme. Muhammad Hatta sendiri dianggap menciptakan dasar negara konstitusional demokratis modern di Indonesia dan menjadi pelopor demokrasi. Selain itu, beliau juga mendorong demokrasi ekonomi dengan peran utama koperasi dalam menciptakan ekonomi yang adil.
Nama : Damar Rizky Rahmadien
BalasHapusNIM : 2106016062
1.Menurut pandangan saya, ciri khas dari pemikiran politik indonesia yaitu sangat tergambar jelas dalam sila di Pancasila. Pemikiran politik Indonesia sangat menekankan keadilan sosial dan pembangunan ekonomi. Demokrasi juga merupakan ciri khas yg menonjol di dalam pemikiran politik Indonesia, dimana nilai demokrasi menjadi dasae sistem pemerinahan yang melibatkan partisipasi masyarakat, kebebasan berpendapat dan menghormati HAM.
- Pemikiran tersebut masih berkembang sampai sekarang, terlebih masalah HAM, walaupun kasus kasus ham terdahulu belum di selesaikan dengan baik, tapi banyaknya lembaga-lembaga yang melindungi ham di indonesia saat ini menggambarkan majunya ham di indonesia ini.
2. Ideologi mempunyai peran yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di Indonesia serta memengaruhi dinamika politik yang ada. Ideologi nasionalisme merupakan ideologi yang kuat selama masa perjuangan kemerdekaan dari penjajahan belanda. Pemikiran ini muncul sejak awal abad ke-20 ketika sekelompok kecil mahasiswa dan cendekiawan menganggap bahwa masyarakat Indonesia saat itu sebagai masyarakat terbelakang dan mereka para cendekiawan menganggap diri mereka sebagai pemimpin masa depan. Nasionalisme ini kemudian berkembang menjadi nasionalisme radikal yang menuntut kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
- Contoh kasusnya adalah Prinsip demokrasi, persatuan dan keadilan social menjadu bagian dalam sistem politik yang ada di Indonesia. Ini terlihat dalam proses pemilu serta pembuatan kebijakan yang mengedepankan kepentingan rakyat.
3.PEMIKIRAN POLITIK NU&MUHAMMADIYAH, sebagai dua organisasi terbesar di Indonesia, nu dan muhammadiyyah bisa dibilang sebagai kunci pemenangan dalam pemilu, karena jika salah satu paslon menguasai keduanya, tentu para pengikut2 organisasi tersebut memilih paslon itu, makanya dalam pemilu banyak berlomba2 untuk PDKT ke dua organisasi tersebut, seperti contoh yang baru2 ini oleh Anies Baswedan sebelumnya menggaet AHY sebagai cawapresnya, namun entah karena elektabilitas AHY tersebut kurang, maka Anies meninggalkan ahy dan langsung ke cak imin sebagai elit di NU.
terimakasiiiihhh
Mohamad Pramanda Salih
BalasHapus2106016026
(1.) Menurut pendapat saya pemikiran politik di indonesia selalu mengedepankam tentang nasionalisme dan kegotong-royongan suatu bangsa. terutama selama perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Nasionalisme ini menjadi pendorong utama kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.
Kontribusi pemikiran politik Indonesia terhadap perkembangan politik negara ini adalah menciptakan dasar yang kokoh untuk keberagaman dan persatuan, serta menghasilkan kerangka kerja yang memungkinkan demokrasi, hak asasi manusia, dan partisipasi politik. Nasionalisme, di sisi lain, mempertahankan kedaulatan negara dan semangat untuk melawan penjajahan atau campur tangan eksternal.
(2.) Ideologi-ideologi seperti nasionalisme, Pancasila, dan Islam memengaruhi dinamika politik di Indonesia dalam berbagai cara. Berikut adalah beberapa contoh kasus yang relevan:
1. Pancasila sebagai ideologi bangsa
Pancasila sebagai dasar negara atau ideologi bangsa Indonesia memengaruhi dinamika politik di Indonesia. Pancasila menjadi landasan bagi pembentukan kebijakan dan regulasi di Indonesia. Pancasila juga menjadi dasar bagi partai politik di Indonesia dalam menyusun program dan visi misi mereka. Pancasila juga menjadi dasar bagi pendidikan di Indonesia, sehingga setiap warga negara Indonesia harus memahami dan mengamalkan Pancasila.
2. Pengaruh Ideologi Politik Islam di Indonesia Terhadap Partai Politik di Indonesia
Ideologi politik Islam memengaruhi dinamika politik di Indonesia melalui partai politik yang berbasis Islam. Partai politik seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bulan Bintang (PBB) memiliki ideologi politik Islam sebagai dasar program dan visi misi mereka. Ideologi politik Islam juga memengaruhi cara pandang masyarakat Indonesia terhadap isu-isu politik dan sosial.
Pandangan Islam Terhadap Pancasila, NKRI dan Nasionalisme
3. Pandangan Islam terhadap Pancasila, NKRI, dan nasionalisme juga memengaruhi dinamika politik di Indonesia. Ada pandangan yang menyatakan bahwa Pancasila, NKRI, dan nasionalisme tidak bertentangan dengan agama Islam
. Namun, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa Pancasila bertentangan dengan ajaran Islam
. Pandangan ini memengaruhi cara pandang masyarakat Indonesia terhadap Pancasila dan nasionalisme.
Dalam kesimpulannya, ideologi-ideologi seperti nasionalisme, Pancasila, dan Islam memengaruhi dinamika politik di Indonesia melalui partai politik, program dan visi misi partai politik, cara pandang masyarakat terhadap isu-isu politik dan sosial, serta pembentukan kebijakan dan regulasi di Indonesia.
Nama : Budi Cahyono
BalasHapusNIM : 2106016054
1). Menurut pandangan saya, ciri khas dari pemikiran politik indonesia bersumber dari nila-nilai yang terkandung Pancasila yang menjadi dasar negara dan panduan dalam pembentukan kebijakan dan dasar hukum negara, dan ini merupakan ciri khas yang unik bagi pemikiran politik Indonesia, dan ada bhineka tunggal ika yang memiliki arti berbeda-beda tetap satu juga, dan gotong royong, kemudian pemikiran kebijakan demokratis dan nasionalisme yang mencirikan semangat nasional yang kuat.
Kontribusi dari pemikiran politik ini pada perkembangan politik Indonesia adalah menciptakan dasar yang kokoh untuk persatuan nasional, menjaga stabilitas politik dalam keragaman, mempromosikan partisipasi demokratis, dan memupuk semangat nasionalisme.
2)~ Nasionalisme:
Peran Nasionalisme: Nasionalisme telah menjadi pendorong utama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Semangat nasionalisme ini menyatukan berbagai kelompok etnis dan budaya di Indonesia dalam perjuangan bersama untuk mencapai kemerdekaan. Setelah merdeka, nasionalisme masih memegang peran penting dalam mempertahankan persatuan nasional dan menumbuhkan rasa kebangsaan di antara masyarakat Indonesia.
>Contoh Kasus: Salah satu contoh kasus relevan adalah peran nasionalisme dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Semangat nasionalisme yang kuat mendorong pemimpin seperti Soekarno dan Hatta untuk menyatakan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
~Pancasila:
Peran Pancasila: Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang menggarisbawahi prinsip-prinsip dasar seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Pancasila berperan sebagai pedoman dalam pembuatan kebijakan dan keputusan politik. Ini juga digunakan untuk menjaga keseimbangan antara berbagai kelompok agama, budaya, dan etnis di Indonesia.
>Contoh Kasus: Pancasila terus memainkan peran penting dalam politik Indonesia. Misalnya, selama Pemilihan Umum, partai politik dan kandidat harus mengikrarkan kesetiaan pada Pancasila. Hal ini menunjukkan pentingnya Pancasila dalam mengatur dan memantau dinamika politik di negara ini.
~Islam:
Peran Islam: Islam memiliki pengaruh yang kuat dalam politik Indonesia, karena mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. Islam memengaruhi kebijakan sosial dan budaya, serta berperan dalam politik nasional. Selama sejarah Indonesia, terdapat berbagai organisasi politik Islam yang aktif dalam berbagai periode, dan isu-isu Islam sering menjadi topik diskusi dalam politik Indonesia.
>Contoh Kasus: Pada awal tahun 2000-an, Indonesia mengalami periode di mana partai politik berbasis Islam mendapatkan dukungan yang kuat dalam pemilihan umum. Partai-partai seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memainkan peran signifikan dalam politik nasional. Namun, peran Islam dalam politik Indonesia juga telah menimbulkan debat tentang hubungan antara agama dan negara.
lanjutan
BalasHapusmohamad pramanda salih
2106016026
(3.) Kesesuaian dan keterbatasan pemikiran politik Sutan Sjahrir dalam konteks Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kesesuaian:
Pemikiran politik Sutan Sjahrir yang berada pada anti kolonialisme-kapitalisme, anti feodalisme, dan anti fasisme sesuai dengan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa itu
.
Pemikiran politik Sutan Sjahrir yang ingin menghadapi kapitalisme melalui jalan damai tanpa perlu mengorbankan nyawa rakyat Indonesia sesuai dengan semangat nasionalisme yang ingin memperjuangkan kemerdekaan Indonesia secara damai
.
Pemikiran politik Sutan Sjahrir yang ingin membangun masyarakat sosialis yang dibangun dengan memperhatikan harkat kemanusiaan sesuai dengan semangat Pancasila yang menghargai martabat manusia
.
Keterbatasan:
Pemikiran politik Sutan Sjahrir yang ingin membangun masyarakat sosialis tidak sesuai dengan semangat kapitalisme yang menjadi dasar ekonomi Indonesia saat ini
.
Pemikiran politik Sutan Sjahrir yang ingin menghadapi kapitalisme melalui jalan damai tanpa perlu mengorbankan nyawa rakyat Indonesia tidak sesuai dengan semangat revolusi Indonesia yang memerlukan pengorbanan nyawa rakyat untuk memperjuangkan kemerdekaan
.
Pemikiran politik Sutan Sjahrir yang ingin membangun masyarakat sosialis tidak sesuai dengan semangat Islam yang menghargai kepemilikan pribadi dan kebebasan berusaha
.
Dalam konteks Indonesia, pemikiran politik Sutan Sjahrir memiliki kesesuaian dengan semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa itu, namun memiliki keterbatasan dalam menghadapi kondisi politik dan ekonomi Indonesia saat ini.
Nama : Riza Utami
BalasHapusNim : 2106016046
1. Pemikiran politik Indonesia memiliki beberapa ciri khas yang berkontribusi pada perkembangan politik negara ini
-Nasionalisme Radikal Pemikiran ini muncul pada awal abad ke-20, di mana sekelompok kecil mahasiswa dan cendekiawan menganggap masyarakat Indonesia saat itu sebagai masyarakat terbelakang dan mereka sebagai pemimpin masa depan. Mereka juga berusaha membangun dan membela bangsa Indonesia melalui pembaruan.
-Tradisionalisme Jawa Pemikiran ini juga mewarnai politik Indonesia, dengan penganut tradisi-tradisi Jawa yang memiliki pengaruh kuat dalam kehidupan politik.
- Agama Islam juga memainkan peran penting dalam pengambilan kebijakan politik di Indonesia.
-Sosialisme Demokratis Pemikiran ini muncul sebagai salah satu aliran politik yang berpengaruh di Indonesia.
-Kedaulatan Rakyat, Sejak berakhirnya Orde Baru pada 1998, Indonesia ditandai oleh kedaulatan rakyat yang termanifestasi dalam pemilihan parlemen dan presiden setiap lima tahun. Penyelenggaraan pemilu merupakan ciri dari dilaksanakannya prinsip demokrasi di Indonesia.
-Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Meskipun Indonesia telah mengalami reformasi politik, negara ini masih menghadapi masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta politik uang. Hal ini menjadi tantangan dalam perkembangan politik negara ini.
2. Ideologi memainkan peran penting dalam perkembangan politik Indonesia, dengan dua ideologi utama adalah nasionalisme, Pancasila, dan Islam. Nasionalisme adalah ideologi nasional yang muncul di Indonesia pada masa awal kemerdekaan, mempengaruhi identitas bangsa dan menjadi faktor kunci dalam politik Indonesia. Pancasila adalah ideologi sentral dalam politik Indonesia, yang mempengaruhi nilai-nilai bangsa, budaya, dan pemerintahan. Islam adalah ideologi penting lainnya dalam politik Indonesia, yang mempengaruhi peran pemerintah dalam politik dan organisasi pemerintahan.
Contoh kasus yang relevan adalah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965. Pemberontakan ini dilakukan oleh PKI untuk merubah ideologi negara Indonesia, yaitu Pancasila. Peristiwa ini memperlihatkan betapa pentingnya ideologi dalam politik Indonesia dan betapa kuatnya Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia.
3. Sutan Sjahrir adalah seorang tokoh terkemuka dalam gerakan kemerdekaan Indonesia dan berperan penting dalam berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pemikiran politiknya berpusat pada anti-kolonialisme, anti-feodalisme, dan anti-fasisme. ia percaya pada non-kooperatif sebagai strategi untuk mencapai kemerdekaan
Ideologi Sjahrir dipengaruhi oleh pemikiran Barat, dan ia memahami ideologinya sebagai Sosialisme Rakyat yang merupakan wujud demokrasi. Dia adalah pendukung demokrasi sosial, yang merupakan cabang Marxisme yang berupaya mencapai masyarakat yang berpindah dari kapitalisme ke sosialisme. Pemikiran politik Sjahrir sejalan dengan pandangannya yang anti fasis dan anti militer. Ide-idenya mendahului zamannya dan tidak sepenuhnya dipahami oleh orang-orang sezamannya. Pemikiran Sjahrir patut dikaji dan dikenang sebagai sumber inspirasi bagi generasi mendatang.
Nama : Ahmad Yudi Prasetya
BalasHapusNIM : 2106016074
1. Menurut saya, pada dasarnya pemikiran Indonesia itu sendiri telah tercermin dalam suatu ideologi yang biasa kita kenal dengan Ideologi Pancasila. Di dalam ideologi pancasila itu sendiri terdapat beberapa aspek yang menurut saya sangat penting dalam perkembangan politik di Indonesia. Beberapa aspek itu ialah aspek ketuhanan, kebangsaan, kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan. Kelima aspek ini sangat penting dalam perkembangan politik di Indonesia karena ke lima aspek ini mementingkan integritas dan nilai toleransi dalam keberagaman budaya dan agama dan ideologi pancasila ini sendiri merupakan fondasi dalam bentuk sebuah kebijakan yang mana untuk menghormati Hak Asasi Manusia untuk membangun demokrasi yang sifatnya adil dan tidak memaksakan kehendak dari rakyatnya.
2. A. Nasionalisme : Nasionalisme ini sendiri menjadi suatu pilar yang mana memotivasi persatuan di antara warga Indonesia yang sangat beragam dan membantu mengkonsolidasikan negara dan menciptakan semangat patriotisme. Contoh kasus : Presiden Soekarno dan Hatta mereka mempimpin sebuah gerakan nasionalis yang mana untuk menyatukan kelompok etnis dan budaya dalam perjuangan bersama untuk kemerdekaan Indonesia.
B. Pancasila memiliki pengaruh dalam membantu mengarahkan politik Indonesia menuju pendekatan yang lebih inklusif dan toleran dalam menjaga keharmonian antaragama dan budaya serta menjaga keadilan untuk kebaikan masyarakat Indonesia. Contoh kasus : pembuatan produk Hukum UUD, karena Pancasila dijadikan acuan moral untuk pembuatan sebuah kebijakan agar produk Hukum UUD sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
C. Islam, dalam politik islam sangat mencerminkan keberagaman pandangan, mulai dari moderat hingga yang konservatif. Dan pengaruh islam di dalam politik cukup signifikan contoh kasus : Partai politik berbasis Islam seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah berperan dalam politik Indonesia. Selain itu, isu-isu agama sering kali menjadi perdebatan politik, seperti isu pemilihan kepala daerah dengan latar belakang agama Islam.
3. Disini saya mengambil materi tentang Politik Tan Malaka beberapa kesesuaian dan keterbatan dalam konteks Indonesia sebagai berikut.
Kesesuaian
Sosialisme dimana Tan Malaka ialah seorang sosialis yang memegang keyakinan kuatakan keadilan sosial dan pemerataan kekayaan yang sesuai dengan semangat pemerintah Indonesia untuk mencoba mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi.
Keterbatasan
konteks perkembangan politik Indonesia dalam beberapa dekade terakhir, pemikirannya memiliki keterbatasan karena perubahan dinamika politik, ekonomi, dan sosial yang signifikan.
Budi Cahyono (2106016054)
BalasHapus3). Sultan Syahrir adalah salah satu tokoh politik Indonesia yang berperan penting dalam sejarah perkembangan politik Indonesia, terutama pada masa awal kemerdekaan. Namun, peran dan pemikirannya lebih terkait dengan era sebelum beberapa dekade terakhir. Sultan Syahrir aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pertama. Namun, ia lebih berperan dalam politik Indonesia pada dekade pertama pasca-kemerdekaan.
Meskipun peran Sultan Syahrir lebih relevan dalam sejarah awal Indonesia pasca-kemerdekaan, pemikirannya dan pendekatannya terhadap politik tetap memiliki beberapa relevansi dalam politik Indonesia beberapa dekade terakhir:
~Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: Sultan Syahrir adalah seorang pemikir yang memperjuangkan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia. Pemikirannya tentang pentingnya kebebasan dan partisipasi rakyat masih menjadi nilai-nilai yang penting dalam politik Indonesia saat ini. Pemerintah Indonesia sejak reformasi pada tahun 1998 telah berupaya untuk memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia.
~Kebijakan Luar Negeri Independen: Sultan Syahrir dikenal karena sikap independen dalam hubungan internasional, yang mengutamakan kedaulatan nasional dan ketidakbergantungan pada blok politik atau militer tertentu. Sikap ini masih mencerminkan orientasi politik luar negeri Indonesia yang menjunjung tinggi prinsip politik bebas aktif.
~Nasionalisme dan Persatuan: Sultan Syahrir juga menganjurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pemikiran ini masih relevan dalam konteks keragaman budaya, agama, dan etnis di Indonesia, yang memerlukan pendekatan yang bijaksana untuk menjaga persatuan dan stabilitas.
Meskipun pemikiran Sultan Syahrir lebih terkait dengan masa awal kemerdekaan Indonesia, warisan pemikirannya tetap memengaruhi berbagai aspek politik dan kebijakan di Indonesia hingga beberapa dekade terakhir. Nilai-nilai seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan kemerdekaan tetap menjadi prinsip-prinsip yang dihormati dalam politik Indonesia saat ini.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Menurut artikel yang saya baca, setidaknya ada ada lima aliran yang menjadi sumber atau mewarnai pemikiran-pemikiran politik Indonesia, yaitu tradisi Jawa, Islam, nasionalisme radikal, komunisme, dan sosial demokrasi. Berdasarkan analisis saya, pemikiran yang masih eksis dan relevan serta dapat menjadi ciri khas bangsa kita adalah pokok pemikiran bung karno tentang gotong royong, bung hatta tentang kemakmuran dan demokrasi, serta madilog dari tan malaka. konsep politik gotong royong menekankan perwujudan keadilan dan aktualisasi diri setiap masyarakat untuk saling bekerja sama sesuai perannya masing-masing demi mencapai kebaikan bersama. Dengan demikian, setiap warga negara wajib untuk memberikan diri dan sumbangsih bagi terwujudnya suatu kebaikan bersama seluruh anggota masyarakat. Selanjutnya, demokrasi dan kemakmuran adalah goals yang ingin dicapai dengan stabilitas politik nasional.
BalasHapus2. Ideologi sebagai suatu lensa melihat kenyataan di lingkungan masyarakat dalam politik. Dalam hal ini, saya mencoba menganalisis ideologi Pancasila. Eksistensi ideologi memang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mempersatukan dan menggerakkan masyarakat secara politis maupun ideologis. dengan demikian, bangsa Indonesia telah terintegrasi di bawah perlindungan ideologi nasional yakni Pancasila. Dalam konteks inilah Pancasila oleh para pendiri bangsa dipersiapkan sebagai ideologi persatuan. Contoh kasus yang akan saya angkat adalah berkaitan dengan ideologi islam dalam kasus pengeroyokan ade armando. Penganut ideologi ini selalu menjadikan sentimen agama sebagai tameng perjuangan politik mereka. Mereka membangun narasi perlawanan terhadap lawan-lawan politik dengan mengeksploitasi kalimat tauhid atau teriakan Allahu Akbar untuk membangkitkan solidaritas perkawanan dan perlawanan mereka. Jika dibiarkan, ideologi ini sangat berbahaya dan dapat mengganggu kestabilan politik nasional.
3. Berdasarkan beberapa artikel yang saya baca, saya menyimpulkan bahwa relevansi pemikiran tan malaka terhadap konsep perpolitikan secara materiil tidak mungkin untuk diterapkan dalam konteks politik di Indonesia saat ini sebab pada saat ini model sosial masyarakat Indonesia masih cenderung berbau patron sehingga nuansa rasionalitas berpikir belumlah mengakar dalammasyarakat Indonesia yang mana faktor teologis agama masih mendominasi paradigma berpikir.
Tapi secara gagasan pemikiran politik Tan Malaka sangat reIevan untuk dihadirkan kembali dalam konteks perpolitikan di Indonesia pada saat ini seperti pemikiran Tan Malaka tentang persatuan pemihakan terhadap kaum tetindas dan lemah resistensi terhadap dominasi kapitalis dan lain sebagainya. Selain itu, keteguhan sikap, semangat patriotisme yang tinggi untuk membangun bangsa Indonesia dari hegemoni kaum Imperialisme serta sikap keberpihakan terhadap kaum lemah adalah bagian dari sebuah teladan dalam sosok Tan Malaka yang bisa diambil dan diikuti oleh para elit-elit politik di negeri ini. Apalagi nuansa politik dewasa ini lebih banyak berorientasi pada perebutan kekuasaan dati pada semangat perubahan untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
𝗡𝗔𝗭𝗕𝗜𝗟 𝗛𝗔𝗤 𝗚𝗘𝗩𝗜𝗡 𝗞𝗨𝗦𝗨𝗠𝗔_𝟮𝟭𝟬𝟲𝟬𝟭𝟲𝟬𝟳𝟮
BalasHapus1. Pemikiran politik Indonesia memiliki ciri khas yang sangat dipengaruhi oleh sejarah, budaya, dan konteks sosial-politiknya. Beberapa ciri khas pemikiran politik Indonesia seperti
♥ Pancasila ♥
Pancasila sebagai Ideologi Negara: Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia yang terdiri dari lima sila (nilai) utama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila menjadi landasan moral dan filosofis dalam pembentukan kebijakan dan politik Indonesia.
♥ Nasionalisme ♥
Pemikiran politik Indonesia telah didorong oleh semangat nasionalisme yang kuat, yang muncul selama periode perjuangan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Ide ini berfokus pada kedaulatan nasional, kemandirian ekonomi, dan pemeliharaan kebudayaan Indonesia.
♥ Demokrasi Pancasila ♥
Pemikiran politik Indonesia menciptakan konsep "Demokrasi Pancasila," yang menggabungkan prinsip-prinsip demokrasi dengan nilai-nilai Pancasila. Ini mencakup prinsip perwakilan, partisipasi masyarakat, dan supremasi hukum.
♥ Bhinneka Tunggal Ika ♥
Frasa ini berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu" dalam bahasa Sanskerta dan mencerminkan keragaman etnis, agama, dan budaya di Indonesia. Pemikiran politik Indonesia mempromosikan toleransi dan kerukunan antaragama serta antarsuku.
♥ Politik Keberagaman ♥
Pemikiran politik Indonesia sering kali mencoba mencapai keseimbangan antara aspirasi nasional dan kepentingan lokal, termasuk otonomi daerah, untuk memastikan partisipasi dan pembangunan yang lebih merata di seluruh negeri.
ˢᵘᵐᵇᵉʳ ᵇᵃᶜᵃᵃⁿ ᴵᵈᵉᵒˡᵒᵍⁱᵉˢ ᵃⁿᵈ "ᴾᵒˡⁱᵗⁱᶜᵃˡ ᵀʰᵉᵒʳʸ: ᴬ ᶜᵒⁿᶜᵉᵖᵗᵘᵃˡ ᴬᵖᵖʳᵒᵃᶜʰ" ᵒˡᵉʰ ᴹⁱᶜʰᵃᵉˡ ᶠʳᵉᵉᵈᵉⁿ
2. Ideologi politik dan nasionalisme juga memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional Indonesia. Ideologi yang mendorong persatuan dan toleransi seperti Bhinneka Tunggal Ika adalah contoh bagaimana ideologi memengaruhi cara masyarakat Indonesia melihat diri mereka sendiri sebagai bangsa yang beragam.
"ᴰᵉᵐᵒᶜʳᵃᶜʸ ᵃⁿᵈ ᴵᵗˢ ᶜʳⁱᵗⁱᶜˢ" ᵒˡᵉʰ ᴿᵒᵇᵉʳᵗ ᴬ. ᴰᵃʰˡ
3. Tan Malaka adalah seorang tokoh politik Indonesia yang aktif pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pemikiran politiknya mencerminkan pandangan sosialis dan revolusioner pada masanya. Namun, penting untuk diingat bahwa pemikiran politik dan pandangan mengenai peran negara dapat berubah seiring waktu dan konteks sejarah. Menurut Tan Malaka ia menegaskan Pemerintahan yang Transparan dan Partisipatif, Meskipun memiliki pandangan sosialis yang kuat, Tan Malaka juga mendukung prinsip pemerintahan yang transparan dan partisipatif. Ia menginginkan partisipasi aktif rakyat dalam pengambilan keputusan politik dan pemerintahan yang bebas dari korupsi. Dan menurut saya belum terimplementasi sekarang banyak kasus kasus korupsi dan tetap saja banyak warga negara yang apatis, yang dicita-citakan gerakan sosial dan aktivisme di buku madilog hanya angan-angan semata.
Nama : Muhammad Maulana Muhson
BalasHapusNim : 2106016048
1. Menurut pandangan saya yang menjadi ciri khas dari pemikiran politik Indonesia adalah yang mana pernah dicetuskan oleh Soekarno yaitu konsep gotong royong. Gotong royong menurut Soekarno ini sering dijadikan pedoman dalam rangka mensukseskan program-program pembangunan di Indonesia. Gotong royong sudah menjadi ciri khas budaya bangsa Indonesia. Konsep ini menurut Soekarno akan menjadi ciri kemandirian bangsa. Maju mundurnya bangsa Indonesia tergantung pada bangsa Indonesia itu sendiri tanpa bergantung pada bantuan asing yang dikenal dengan sebutan berdikari atau berdiri dikaki sendiri. Dan juga Soekarno menjelaskan pada saat itu, tidak ada tempat bagi kepercayaan bahwa pihak penguasa akan memberikan kepada mereka ruang gerak untuk mengembangkan kekuatan mereka sendiri. Yg mana Artinya Soekarno tidak ingin memberi kesempatan kepada bangsanya sendiri untuk tergantung kepada bangsa lain. Jati diri bangsa serta maju mundur bangsa dalam pandangan Soekarno adalah dengan berdiri di atas kaki sendiri. Serta pemikiran politik gotong royong ini sangatlah berkontribusi untuk menjadikan negara Indonesia semakin maju dan sejahtera karena dalam konsep gotong royong ini kita diajarkan untuk saling membantu satu sama lain untuk mensukseskan dan memajukan negara Indonesia.
2. Dapat kita ketahui Ideologi memainkan peran penting dalam perkembangan politik Indonesia. Nasionalisme, Pancasila, dan Islam adalah tiga ideologi paling berpengaruh di Indonesia. Ideologi-ideologi ini telah membentuk lanskap politik negara dan terus mempengaruhi dinamika politik saat ini. Nasionalisme : Ideologi ini memainkan peran kunci dalam gerakan kemerdekaan Indonesia. Kaum nasionalis Indonesia berjuang untuk membebaskan negaranya dari kekuasaan kolonial Belanda. Setelah kemerdekaan, nasionalisme terus menjadi kekuatan penting dalam politik Indonesia. Pancasila : Pancasila dimaksudkan sebagai ideologi pemersatu yang melampaui perbedaan agama, suku, dan daerah. Islam : Partai politik Islam telah memainkan peran penting dalam politik Indonesia sejak kemerdekaan. Islam juga mempengaruhi perkembangan hukum dan kebijakan publik Indonesia.
Contoh kasus nya : Peran ideologi dalam politik Indonesia dapat dilihat pada kasus pemilihan presiden Indonesia tahun 2004. Pemilu ini diikuti oleh dua calon utama: Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Sukarnoputri. SBY merupakan purnawirawan jenderal yang didukung militer dan partai nasionalis. Megawati adalah putri presiden pertama Indonesia, Sukarno, dan didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), sebuah partai nasionalis sekuler. Pemilu dipandang sebagai kontes antara nasionalisme dan Islam. SBY dipandang sebagai calon yang nasionalis, sedangkan Megawati dipandang sebagai calon yang lebih terbuka terhadap pengaruh Islam. Pemilu ini juga dipandang sebagai ujian popularitas Pancasila, ideologi negara. Pada akhirnya, SBY memenangkan pemilu. Hal ini dipandang sebagai kemenangan nasionalisme dan penolakan terhadap ekstremisme Islam. Namun pemilu ini juga menunjukkan bahwa Islam tetap menjadi kekuatan yang kuat dalam politik Indonesia.
Marma Aryaningrum Resmiati
BalasHapus2106016051
1. Menurut saya, ciri khas dari pemikiran politik Indonesia ialah Multikulturalisme, Perlawanan terhadap penjajah, Bhinneka Tunggal Ika, Demokrasi. Pemikiran tersebut mempengaruhi perkembangan politik Indonesia dengan banyak ideologi dan pemikiran politisi dsb yang banyak menjunjung tinggi demokrasi, multikulturalisme, bhinneka tunggal ika, dan perlawanan terhadap penjajah walaupun pada zaman sekarang melawan penjajah tidak seperti zaman dahulu.
2. Ideologi nasionalisme, ideologi pancasila, dan ideologi Islam dalam sangat berperan perkembangan politik di Indonesia. Masing-masing ideologi tersebut tumbuh dan berkembang besar di Indonesia. Dengan multipartai dan aneka ragam ideologi. Tetapi tetap masing-masing partai memiliki pemilihnya.
Ideologi seperti nasionalisme, pancasila, dan islam sangat memengaruhi dinamika politik Indonesia. Terlihat dari kontestasi pemilu 2024 yang mana Anies Baswedan memilih Muhaimin atau Cak Imin sebegai wakilnya di Pilpres 2024 nanti. Anies yang merupakan kader dari partai yang berideologi nasionalisme dan Muhaimin yang merupakan ketum partai yang berideologi islam-pancasila, keduanya saling memengaruhi dinamika perpolitikan di Indonesia. Dipilihnya Muhaimin oleh Anies Baswedan memperlihatkan bahwa ketiga ideologi tersebut di Indonesia sangat besar dan saling mempengaruhi. Maka dari itu perlu keseimbangan untuk dapat memenangkan suara dalam pemilu.
3. Tan Malaka berpikiran bahwa rakyat Indonesia harus segera keluar dari paham-paham mistisme. Diharapkan dengan keluarnya masyarakat dari paham mistisme, penggunaan logika dan memahami ilmiah dapat mendorong bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dimasa yang akan datang. Karena menurutnya dengan sistem sebaik dan sebagus apapun jika cara berfikir tidak dirubah maka hidup tidak akan berubah. Pemikiran Tan Malaka tersebut sesuai dengan perkembangan politik di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir yaitu dengan berubahnya cara pikir paham mistisme walaupun masih terdapat beberapa yang masih percaya dengan paham mistisme. Keterbatasan pemikiran Tan Malaka tersebut dengan perkembangan politik di Indonesia dalam beberapa dekade tetakhir ialah pada sistem di Indonesia yang masih mengalami banyak progres. Pemikiran Tan Malaka terhadap Trias Politika. Dengan adanya pembagian kekuasaan yang terdiri atas eksekutif, legislatif dan yudikatif (parlemen) hanya akan menghasilkan kerusakan. Pihak eksekutif merupakan pihak yang langsung berhadapan dengan persoalan sesungguhnya dalam pelaksanaan dilapangan. Eksekutif selalu dibuat repot menjalankan tugas ketika aturan dibuat orang-orang yang hanya melihat persoalan dari jauh (parlemen). Pemikiran Tan Malaka tersebut sesuai dengan perkembangan politik di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir yaitu sesuai dengan adanya pembagian kekuasaan yang terdiri atas eksekutif, legislatif, dan yudikatif (parlemen) hanya akan menghasilkan kerusakan terbukti dari masih banyaknya masalah pada parlemen di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Serta keterbatasan pemikiran Tan Malaka tersebut yaitu masih adanya pembagian kekuasaan dan banyaknya orang yang setuju atas trias politika tersebut.
1. pemikiran politik di indonesia itu banyak yang mencetuskan dari beberapa tokoh penting di indonesia seperti
BalasHapusPemikiran Politik K.H Ammad Dahlan
pemikiran Dahlan berangkat dari keprihatinannya terhadap situasi dan kondisi global umat Islam waktu itu yang tenggelam dalam kejumudan (stagnasi), kebodohan, serta keterbelakangan. Kondisi ini sangat merugikan bangsa Indonesia
ketika belum berangkat ke Mekah, KH Ahmad Dahlan masih mengajarkan kitab-kitab kalangan "ahlussunah wal jamaah" berupa kitab aqaid, fikih dalam mahzab Syafi'i dan tasawuf dari Imam al-Ghazali. Namun, setelah berangkat yang kedua kali ke Mekah, kitab-kitab yang dibaca adalah kitab-kitab berisi pembaharuan keagamaan. Diantara kitab-kitab yang sering dibaca antara lain: Risalat at-Tauhid (Muhammad Abduh), Tafsir Juz Amma (sama), Dariat al Marif
(Farid Wajdi), Al Tasawul wa al Wasilah (Ibnu Taimiyyah)
munculnya pergeseran pemikiran Pergeseran ini memiliki beberapa faktor-faktor penyebab tentunya, selain buku-buku yang dia bawa tersebut. Secara umum, ide-ide pembaharuan Ahmad Dahlan menurut Ramayulis dan Samsul Nizar dapat diklasifikasikan kepada dua dimensi, yaitu: Pertama, berupaya memurnikan (purifikasi) ajaran Islam dari khurafat, tahayul, dan bid'ah yang selama ini telah bercampur dalam akidah dan ibadah umat Islam. Kedua, mengajak umat Islam untuk keluar dari jaring pemikiran tradisional melalui reinterpretasi terhadap doktrin Islam dalam rumusan dan penjelasan yang dapat diterima oleh rasio.
2.Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pandangan hidup bangsa Indonesia yang mengandung nilai dasar dan nilai instrumental yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan dinamika secara internal. Ideologi terbuka merupakan bentuk ideologi yang tidak dimutlakkan dan terlahir dari hasil kesepakatan masyarakat.Pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikiran, dan akselerasi dari masyarakat. Tujuannya adalah mewujudkan cita-cita untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan. Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan aspirasi masyarakat
contoh kasus :
Pengembangan Demokrasi Pancasila di Indonesia
Pengembangan demokrasi Pancasila sebagai perwujudan nilai-nilai Pancasila di bidang politik dimanifestasikan ke dalam berbagai bentuk. Salah satunya yakni menjunjung pendapat rakyat dalam keputusan politik Indonesia
Contohnya yakni berubahnya sistem pemilihan umum di Indonesia yang sejak 1999 memungkinkan rakyat memilih presiden secara langsung di pemilu, tidak lagi dipilih MPR. Sementara itu pada 2004, rakyat juga dapat memilih langsung kepala daerah
3.pemikiran politik soekarno
Kehadiran partai politik di negara yang menerapkan sistem demokrasi menjadi salah satu syarat mutlak suatu negara dapat digolongkan sebagai negara modern yang berbeda dengan negara yang menerapkan sistem feodal absolut. Soekarno pada masa mudanya merupakan salah satu tokoh pergerakan yang mengajurkan perlunya kehadiran partai politik sebagai alat memobilisasi massa rakyat untuk melawan kolonialisme dan imperialisme Belanda, keyakinan politiknya diwujudkan dengan mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 di Bandung.Pemikiran Soekarno tentang perlunya kehadiran partai politik membuktikan bahwa dirinya seorang yang memiliki pandangan modern, bahwa sistem kepartaian menjadi suatu keniscayaan dalam sistem demokrasi modern masa datang.
Dzaky Muhammad Daffa
BalasHapus2106016071
1. Menurut pandangan saya, Pemikiran politik Indonesia bercirikan semangat keberagaman, kontemplasi terhadap kesepakatan, penghormatan terhadap nilai-nilai lokal, dan adaptasi demokrasi terhadap konteks budaya dan sosial Indonesia. Konsep Pancasila sebagai dasar negara juga mempengaruhi pemikiran politik dengan prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pemikiran politik Indonesia seringkali mencerminkan semangat keberagaman dan musyawarah untuk mencapai mufakat. Hal ini ditandai dengan nilai-nilai lokal, seperti gotong royong, dalam konteks demokrasi. Kontribusinya terletak pada kemampuannya mengatasi tantangan multikultural dan mencapai konsensus di tengah keberagaman, mendukung stabilitas politik dan pembangunan negara.
Pemikiran konsep keberagaman dan Pancasila dapat berkontribusi pada perkembangan politik negara ini dengan menciptakan landasan yang inklusif dan menghormati pluralitas. Keberagaman diakui sebagai kekayaan, sementara Pancasila sebagai dasar negara menekankan persatuan dalam keragaman. Dengan memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut, politik negara dapat menjadi lebih stabil, adil, dan berkelanjutan.
2. Pada masa pemerintahan Bung Karno, nasionalisme dan sosialisme menjadi motor penggerak kebijakan politik. Kemudian era Soeharto dibarengi dengan ideologi pembangunan nasional yang menekankan pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Pasca reformasi, Pancasila kembali menegaskan dirinya sebagai ideologi negara, meski terdapat variasi penafsiran.
Ideologi terus memainkan peran penting dalam perkembangan politik saat ini, dan partai politik serta pemimpinnya menggunakan ideologi untuk membangun basis dukungan. Masih terdapat tantangan dalam pengelolaan pluralisme ideologi agar tidak mengancam stabilitas politik dan pembangunan berkelanjutan negara.
Ideologi seperti nasionalisme, Pancasila, dan Islam mempunyai dampak besar terhadap dinamika politik Indonesia. Nasionalisme menjadi motor penggerak penting perjuangan kemerdekaan Indonesia dari kolonialisme, sehingga tercipta jati diri bangsa yang kuat. Pancasila sebagai dasar negara berupaya menyatukan keberagaman suku dan agama di Indonesia, meski penafsirannya dapat menimbulkan konflik politik. Pada saat yang sama, Islam memainkan peran penting dalam politik Indonesia, dan berbagai kelompok mencoba untuk menegaskan interpretasi mereka terhadap Islam dalam lanskap politik negara tersebut. Dengan demikian, interaksi kompleks ketiga ideologi tersebut membentuk lanskap politik Indonesia yang bervariasi dan dinamis.
Contoh kasus yang relevan terkait pengaruh ideologi di Indonesia menjadi contoh penting dalam penerapan Pancasila sebagai dasar negara. Misalnya, ketika merumuskan kebijakan dan peraturan perundang-undangan, pemerintah kerap mengacu pada asas Pancasila untuk menjaga persatuan dan keadilan.
Selain itu, nasionalisme dapat diekspresikan, misalnya dalam perlindungan kedaulatan dan penanganan konflik regional. Misalnya, ketika Indonesia terlibat dalam konflik perbatasan atau sengketa maritim, ideologi nasionalis dapat memperkuat dukungan masyarakat terhadap tindakan pemerintah.
Pada saat yang sama, pengaruh Islam terhadap politik Indonesia dapat dilihat melalui partai-partai Islam dan penerapan Hukum Syariah di tingkat lokal. Isu-isu seperti hak-hak perempuan, kebebasan beragama dan nilai-nilai Islam menjadi bagian dari perdebatan politik.
Dengan demikian, ideologi nasionalisme, Pancasila, dan Islam memainkan peran sentral dalam membentuk dinamika politik Indonesia, yang mencerminkan pluralisme dan kompleksitas masyarakatnya.
Dzaky Muhammad Daffa
BalasHapus2106016071
3. Sutan Syahrir adalah tokoh kunci dalam sejarah politik Indonesia, terutama sebagai perdana menteri pertama Indonesia. Meskipun ia meninggal pada tahun 1966, pemikirannya dapat memberikan pandangan yang berharga terhadap perkembangan politik Indonesia dalam beberapa dekade terakhir. Namun, perlu diingat bahwa pandangan ini mungkin tidak mencakup peristiwa setelah tahun 1966.
Pemikiran Sutan Syahrir mencakup nilai-nilai demokrasi, nasionalisme, dan sosialisme demokratis. Ia mendukung sistem politik demokratis sebagai landasan negara, dan keyakinannya terhadap keadilan sosial mencerminkan pandangan sosialisnya. Dalam konteks perkembangan politik Indonesia, pemikirannya mungkin memberikan kontribusi pada upaya menciptakan sistem politik yang inklusif dan berkeadilan.
Sutan Syahrir, sebagai tokoh kunci dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, memiliki pemikiran tentang demokrasi dan kepemimpinan yang adil. Namun, untuk menilai perkembangan politik Indonesia dalam beberapa dekade terakhir, kita perlu melihat konteksnya dan mengakui bahwa pemikiran Sutan Syahrir berasal dari era yang berbeda.
Pada masanya, Sutan Syahrir memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan mengedepankan partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan. Untuk mengaplikasikan pemikiran tersebut ke dalam perkembangan politik Indonesia saat ini, kita perlu menilai implementasi demokrasi, tata kelola, dan partisipasi masyarakat dalam proses politik.
Penting untuk diingat bahwa pandangan Sutan Syahrir mungkin tidak secara langsung mencakup peristiwa dan dinamika politik yang muncul belakangan ini. Oleh karena itu, untuk pemahaman yang lebih komprehensif, kita perlu menyelidiki bagaimana nilai-nilai dan pemikiran beliau dapat diterapkan atau kontrast dengan situasi politik saat ini di Indonesia.
Sutan Syahrir adalah tokoh penting dalam sejarah Indonesia yang memainkan peran kunci selama periode kemerdekaan. Kesesuaian dan keterbatasannya dapat dinilai dari perspektif berbeda.
Kesesuaian:
1. Pemimpin Nasionalis: Sutan Syahrir adalah seorang pemimpin nasionalis yang aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dia memimpin pemerintahan Republik Indonesia pertama kali setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
2. Kemampuan Diplomasi: Syahrir memiliki kemampuan diplomasi yang mengesankan. Dia berusaha menjalin hubungan dengan negara-negara asing untuk mendukung pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia.
3. Kesetiaan pada Ideologi: Sutan Syahrir merupakan pendukung ideologi nasionalisme dan demokrasi. Kesetiaannya terhadap nilai-nilai ini tercermin dalam upayanya membangun negara Indonesia yang merdeka dan demokratis.
Keterbatasan:
1. Tekanan Internal: Sutan Syahrir menghadapi tekanan internal dari berbagai kelompok politik dan sosial di Indonesia. Persaingan politik internal dan perbedaan pandangan dapat menjadi hambatan dalam kepemimpinannya.
2. Pengaruh Asing: Meskipun memiliki keahlian diplomasi, Syahrir terbatas dalam menghadapi tekanan dari negara-negara asing yang memiliki kepentingan di Indonesia, terutama dalam konteks perebutan kekuasaan setelah kemerdekaan.
3. Pembentukan Negara yang Stabil:Keterbatasan sumber daya dan konflik internal membuat sulit bagi Syahrir untuk membentuk negara yang stabil secara ekonomi dan politik pada masa itu.
Dalam konteks keseluruhan, Sutan Syahrir memberikan kontribusi besar terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia, meskipun menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan stabilitas dan keberlanjutan negara yang baru merdeka.
Fadlan Wahyu Saputra - 2106016057
BalasHapus1.Pemikiran politik Indonesia dicirikan oleh tiga hal utama yang membantu perkembangan negara ini. Pertama, Indonesia adalah negara yang beragam dengan banyak suku, agama, dan budaya. Pemikiran politik menekankan pentingnya menghargai keragaman ini, yang membantu menjaga perdamaian dan persatuan.
Kedua, nasionalisme adalah semangat kebangsaan yang kuat di Indonesia, yang muncul selama perjuangan melawan penjajahan. Ini membantu membangun identitas nasional dan mempertahankan integritas negara.
Ketiga, Pancasila adalah dasar ideologi negara yang menetapkan prinsip-prinsip dasar, termasuk keadilan sosial dan persatuan. Pancasila memberikan dasar moral dan politik untuk hukum dan kebijakan di Indonesia.
Jadi, pemikiran politik Indonesia mencerminkan penghargaan terhadap keragaman, semangat nasionalisme, dan ideologi Pancasila yang membantu mengatur negara dan masyarakat.
2.Peran ideologi dalam politik Indonesia bisa dipahami dengan tiga ide utama: nasionalisme, Pancasila, dan Islam.
-Nasionalisme: Semangat cinta tanah air dan persatuan berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, seperti pada Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945. Ini membentuk dasar kuat untuk negara ini.
-Pancasila: Pancasila adalah dasar nilai-nilai negara, termasuk keadilan sosial dan persatuan. Ini digunakan dalam pembentukan hukum dan kebijakan di Indonesia.
-Islam: Islam adalah agama mayoritas di Indonesia dan memengaruhi politik melalui partai-partai Islam serta berbagai aturan berdasarkan syariah di beberapa daerah.
Namun, terkadang terjadi ketegangan antara ideologi Pancasila dan agama, yang menciptakan perdebatan tentang hukum dan nilai-nilai di Indonesia. Jadi, peran ideologi dalam politik mencerminkan kompleksitas dalam menggabungkan nilai-nilai nasionalisme, Pancasila, dan aspirasi agama dalam tatanan politik yang demokratis.
3.Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah menerapkan konsep "Demokrasi Pancasila" sebagai dasar politiknya.
-Kesesuaian Demokrasi Pancasila di Indonesia:
Ini adalah sistem demokrasi yang menggabungkan prinsip-prinsip Pancasila dengan pemilihan umum. Ini cocok dengan Indonesia karena menghormati keragaman agama dan budaya serta nilai-nilai nasional seperti persatuan.
-Keterbatasan Demokrasi Pancasila di Indonesia:
Namun, ada tantangan seperti perbedaan pemahaman tentang Pancasila yang bisa menyebabkan konflik politik. Masih ada isu-isu hak asasi manusia seperti kebebasan beragama dan hukum berdasarkan syariah di beberapa daerah. Reformasi lebih lanjut diperlukan untuk memperbaiki sistem politik.
Muhammad Ramadhan Prasetiya
BalasHapus2106016052
1. kepemikiran Indonesia itu sendiri telah tercermin dalam suatu ideologi yang biasa kita kenal dengan Ideologi Pancasila. Di dalam ideologi pancasila itu sendiri terdapat beberapa aspek yang menurut saya sangat penting dalam perkembangan politik di Indonesia. Beberapa aspek itu ialah aspek ketuhanan, kebangsaan, kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan. Kelima aspek ini sangat penting dalam perkembangan politik di Indonesia karena ke lima aspek ini mementingkan integritas dan nilai toleransi dalam keberagaman budaya dan agama dan ideologi pancasila ini sendiri merupakan fondasi dalam bentuk sebuah kebijakan yang mana untuk menghormati Hak Asasi Manusia untuk membangun demokrasi yang sifatnya adil dan tidak memaksakan kehendak dari rakyatnya.
2. Ideologi memainkan peran penting dalam perkembangan politik Indonesia, dengan dua ideologi utama adalah nasionalisme, Pancasila, dan Islam. Nasionalisme adalah ideologi nasional yang muncul di Indonesia pada masa awal kemerdekaan, mempengaruhi identitas bangsa dan menjadi faktor kunci dalam politik Indonesia. Pancasila adalah ideologi sentral dalam politik Indonesia, yang mempengaruhi nilai-nilai bangsa, budaya, dan pemerintahan. Islam adalah ideologi penting lainnya dalam politik Indonesia, yang mempengaruhi peran pemerintah dalam politik dan organisasi pemerintahan.
Contoh kasus yang relevan adalah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965. Pemberontakan ini dilakukan oleh PKI untuk merubah ideologi negara Indonesia, yaitu Pancasila. Peristiwa ini memperlihatkan betapa pentingnya ideologi dalam politik Indonesia dan betapa kuatnya Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia.
3. Sutan Sjahrir adalah seorang tokoh terkemuka dalam gerakan kemerdekaan Indonesia dan berperan penting dalam berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pemikiran politiknya berpusat pada anti-kolonialisme, anti-feodalisme, dan anti-fasisme. ia percaya pada non-kooperatif sebagai strategi untuk mencapai kemerdekaan
Ideologi Sjahrir dipengaruhi oleh pemikiran Barat, dan ia memahami ideologinya sebagai Sosialisme Rakyat yang merupakan wujud demokrasi. Dia adalah pendukung demokrasi sosial, yang merupakan cabang Marxisme yang berupaya mencapai masyarakat yang berpindah dari kapitalisme ke sosialisme.
Hifny Mazin Alfaro
BalasHapus2106016040
1. ciri khas yang ditawarkan dari pemikiran politik indonesia adalah pemikiran yang mengusung nilai-nilai keberagaman, pluralitas, dan kesatuan. menilik bagaimana indonesia terbentuk, pemikiran-pemikiran politik yang menjadi landasan negara indonesia adalah pemikiran yang bersifat patriotik, nasionalis, dan religius yang dalam satu waktu diintegrasikan kedalam sebuah wadah ideologis bernama pancasila.
pemikiran-pemikiran ini pada akhirnya berkontribusi pada terbentuknya sebuah ideologi negara, sistem pemerintahan, dan berbagai problematika juga pada negara indonesia.
2. peran 3 ideologi yang ada pada pemikiran politik di indonesia yang pertama adalah
1.) nasionalisme, ideologi ini berperan sebagai ideologi dasar dalam pembelaan negara, dimana saat sebelum terbentuknya negara indonesia, penjajahan belanda menjadi sebuah problem yang harus diselesaikan. ideologi ini mengambil peran kunci untuk menyatukan sebuah bangsa dan menanamkan patriotisme agar dapat menghimpun sebuah kekuatan yang cukup untuk menjaga eksistensi negara.
2.) pancasila, ideologi ini mencerminkan nilai-nilai dasar bangsa. peran dari ideologi ini adalah untuk menentukan arah politik dan pembentukan kebijakan konstitusi negara. ideologi ini juga digunakan sebagai medium dalam memandu kebijakan pemerintah dan menjaga stabilitas politik.
3.) islam, sebagai sebuah ideologi yang berlandaskan agama, islam memiliki pengaruh signifikan dalam dunia politik indonesia karena mayoritas penduduknya adalah pemeluk islam. islam juga mempengaruhi dinamika politik di indonesia karena islam adalah sebuah ideologi politik juga.
3. Kesesuaian Pemikiran Politik Hatta dalam Konteks Indonesia:
Koperasi dan Ekonomi Rakyat, Hatta sangat mementingkan koperasi dan ekonomi rakyat dalam pemikiran politiknya. Dalam konteks Indonesia, ini sesuai dengan upaya untuk mengatasi kesenjangan ekonomi dan ketidaksetaraan sosial. Upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan koperasi dan menggerakkan sektor ekonomi rakyat dapat dilihat sebagai implementasi pemikiran Hatta.
Kemandirian Ekonomi, Hatta juga mendukung kemandirian ekonomi Indonesia. Dalam beberapa dekade terakhir, pemerintah Indonesia telah berupaya meningkatkan produksi dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memajukan industri nasional. Pemikiran Hatta tentang kemandirian ekonomi sejalan dengan upaya ini.
Partisipasi Rakyat, Pemikiran Hatta tentang partisipasi rakyat dalam proses politik dan pembangunan mencerminkan pentingnya demokrasi dan pemerintahan yang inklusif. Indonesia telah menjalankan berbagai pemilihan umum dan menggalakkan partisipasi politik rakyat dalam beberapa dekade terakhir, yang sejalan dengan pandangan Hatta.
Keterbatasan Pemikiran Politik Hatta dalam Konteks Indonesia:
Tantangan Ekonomi, Meskipun pemikiran Hatta tentang koperasi dan ekonomi rakyat relevan, Indonesia masih menghadapi tantangan ekonomi, seperti ketidaksetaraan yang tinggi, kemiskinan, dan korupsi. Implementasi konsep-konsep Hatta dalam praktik seringkali menghadapi hambatan administratif dan budaya.
Dinamika Politik Modern, Pemikiran politik Hatta dibentuk pada awal pembentukan negara dan mungkin tidak sepenuhnya relevan dengan dinamika politik modern yang kompleks. Politik Indonesia saat ini melibatkan berbagai kelompok kepentingan dan isu-isu global yang tidak selalu cocok dengan pemikiran Hatta yang lebih fokus pada aspek ekonomi.
Tantangan Global, Indonesia, seperti negara-negara lain, harus berhadapan dengan tantangan global seperti perubahan iklim, ekonomi global, dan hubungan internasional yang kompleks. Pemikiran Hatta mungkin tidak sepenuhnya mengatasi isu-isu global ini.
Posting Komentar